Lihat ke Halaman Asli

Nina Sulistiati

TERVERIFIKASI

Senang menulis, pembelajar, senang berbagi ilmu

Puisi 24: Melawan Sunyi

Diperbarui: 26 November 2021   19:42

Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

sumber gambar :https://www.orami.co.id/

Suara itu terdengar begitu jauh,lamat-lamat,
dan akhirnya lenyap menghilang
Kini duniaku hening, sunyi, sepi
Suara-suara itu kini tak bermakna

Kerap hatiku berteriak," Di dunia manakah aku berada
Kesunyian yang menghantui di tengah hingar bingar dunia
Namun aku tak mengerti apa-apa
Semua suara tak bermakna apa-apa."

Aku ingin mendengar indahnya dendang burung
Ingin ku nikmati desir angin yang membelai deretan nyiur
atau debur ombak yang menghantam karang
atau kidung nina bobo yang melenakan

tak terasa setetes air jatuh di ujung mata
memandang bocah-bocah kecil tertawa ceria
mendendangkan lagu-lagu dan bersenda ria
namun semua itu tak bermakna apa-apa

Bahagia itu harus tercipta meski tanpa kata
Asa yang membara harus tetap ada di dada
Inilah dunia ku yang sunyi senyap
Namun harapan ku tak boleh ikut lenyap

Ku tahu senyap bukanlah penghalang asa
Sunyi tak akan menyurutkan langkah
Dalam hening ku ku cipta sebuah karya
Karena Tuhan membaluri ku dengan cinta

#Puisibuatkaumdeaf
#Akucintakalian
Cibadak, 26 November 2021

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H




BERI NILAI

Bagaimana reaksi Anda tentang artikel ini?

BERI KOMENTAR

Kirim

Konten Terkait


Video Pilihan

Terpopuler

Nilai Tertinggi

Feature Article

Terbaru

Headline