Lihat ke Halaman Asli

Nina Sulistiati

TERVERIFIKASI

Senang menulis, pembelajar, senang berbagi ilmu

Puisi 21: Perempuan di Antara Jelaga

Diperbarui: 22 November 2021   23:03

Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

profesi ART. sumberhttps://caricaralain.wordpress.com

Tertatih menepis serpihan debu yang melakat erat
Bermain dalam jelaga yang hitam kelam
sedangkan asa hanya tergantung di awang-awang
sulit diraih dalam genggaman

Dicobanya berdamai dengan hati
caci maki  para cukong yang tiada henti
kerap menyisakan luka di dada
namun dicobanya untuk menahan luka

Dicobanya untuk melakukan setiap titah
dilaksanakan setiap tugas dan perintah
meski raga dan jiwa terasa lelah
tiada daya senantiasa menahan amarah

Dia kubur mimpi dan cita-cita
Baginya hidup adalah lukisan kisah kelam
Jurang membentang di antara dia dan majikan
jarak yang amat jauh  bagai bumi dan awan

Mereka berada di dunia yang sama
Namun menempati ruang-ruang yang berbeda
Dia berada di ruang gelap dan suram
tenggelam dalam tumpukan jelaga

Sementara para majikan dan para cukong
Asyik hura-hura dan kongkow - kongkow
kebahagiaan yang tegakterpancang
berdiri di antara lara sang asisten rumah tangga

Aku juga manusia yang butuh sejahtera
Aku insan yang ingin kebahagiaan
Jangan kau ku kucuri kami dengan air mata
karena hidup kami pun selalu penuh derita

#puisininasulistiati

Cibadak, 22 November 2021

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H




BERI NILAI

Bagaimana reaksi Anda tentang artikel ini?

BERI KOMENTAR

Kirim

Konten Terkait


Video Pilihan

Terpopuler

Nilai Tertinggi

Feature Article

Terbaru

Headline