Lihat ke Halaman Asli

Nina Sulistiati

TERVERIFIKASI

Senang menulis, pembelajar, senang berbagi ilmu

Puisi 16: Ketika Ku Bersujud

Diperbarui: 14 November 2021   20:14

Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Sujud. Sumber: sahabatpenakita.com

Ketika ku bersujud dalam hening malam
Dalam lorong relung kalbu yang terdalam
Kisah lara dan nestapa bersemayam
beraneka rasa menggulung, mencengkeram

Aku hanyalah sebutir debu di antara gunung pasir
Tak berdaya dan tiada bermakna
Sementara jutaan dosa membelit raga
Lalu untuk apa aku tetap jumawa dan membusungkan dada

Hidup adalah persinggahan
yang mengantarkan aneka kisah
dalam episode - episode yang akan bertepi
menuju keabadian yang sejati

Lembar demi lembar skenario telah ku lakonkan
Penuh dengan kostum kebohongan dan kemunafikan
Tubuhku penuh noda-noda dosa yang tiada terkira
sepuluh, sejuta, semilyar entah aku tak tahu berapa

Ketika ku bersujud dalam hening malam,
menghadap-Mu duhai pemilik hidup
Entah berapa lagi waktuku tersisa
Resah, gelisah membelenggu jiwa

Ingin ku bersujud di sepanjang malamku
Ingin kudekap rinduku dengan menyebut asma-Mu
Ingin kulabuhkan sesalku memohon ampunan-Mu
Ingin ku kembali dalam taubatan nasuhaku

Karya Nina Sulistiati

Cibadak, 14 November 2021

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H




BERI NILAI

Bagaimana reaksi Anda tentang artikel ini?

BERI KOMENTAR

Kirim

Konten Terkait


Video Pilihan

Terpopuler

Nilai Tertinggi

Feature Article

Terbaru

Headline