Lihat ke Halaman Asli

Nina Sulistiati

TERVERIFIKASI

Belajar Sepanjang Hayat

Puisi 11: Menyapa Senja

Diperbarui: 30 Oktober 2021   15:25

Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Sumber foto: www.coretansaif.com

Senja menyapa tanpa lembayung jingga
Kelam, diiringi rinai hujan pelan-pelan
Ada rasa gundah menyapa asa
Akankah luka tertepis dari kalbu

Semua kisah berawal di sini
Kala pena hidup menggoreskan kisah
Perjalanan waktu yang mengalir
Dalam suka lara, silih berganti

Kadang terhempas dan jatuh
Penuh luka yang menggores jiwa
bergulat dalam iradah sang Rabbi
Terbalut dalam asa, cita dan doa

Semburat jingga tak menghias senja
Camar tak lagi bermain di cakrawala
Ombak yang menghantam karang
Menghempas gundah dan memecah jiwa

Sisa waktu itu entah kapan akan terkikis habis
Berujung di akhir helaan napas
Berbalut kasih dan ridho ilahi
Sementara cerita penuh warna hitam, abu tak menentu

Iringi langkahku di sisa waktuku, duhai pemilik kalbu
Bersama cahaya cinta dan kasih-Mu
Asa yang pupus kini kembali menyala
Dalam balutan semangat yang membara

Ingin kusapu kisah lara dalam doa
Rangkaian kata penuh makna
Mengangkasa, menggema, melanglangbuana
dalam titian asa yang tak berujung dariMu pemilik kalbu

Goresan asa itu kini terlukis di mayapada.
Membias dalam ucap dan doa
Kusambut senja bersama harapan
Esok lembayung jingga hadir memberi secercah cahaya

Cibadak,30 Oktober 2021




BERI NILAI

Bagaimana reaksi Anda tentang artikel ini?

BERI KOMENTAR

Kirim

Konten Terkait


Video Pilihan

Terpopuler

Nilai Tertinggi

Feature Article

Terbaru

Headline