Anak merupakan generasi penerus bangsa. Di tangan anak- anak masa depan bangsa berada nantinya. Oleh karena itu anak-anak harus tumbuh dengan sehat secara jasmani dan rohani.
Untuk menciptakan generasi yang hebat, peranan orang tua sangat dominan dalam meningkatkan tumbuh kembang anak-anaknya. Asupan gizi harus diperhatikan oleh para orang tua. Begitu pula kesehatan rohani anak-anak pun harus diperhatikan.
Asupan gizi anak harus seimbang antara protein, karbohidrat, zat besi, vitamin dan mineral. Keseimbangan gizi dibutuhkan anak agar tumbuh kembangnya dapat maksimal.
Kerap orang tua masa kini tidak ingin bersusah payah menyiapkan menu keluarga yang lengkap kandungan gizinya. Makanan bergizi lengkap dan seimbang tidak harus mahal. Yang terpenting kandungan gizi yang terdapat dalam makanan itu yang lengkap dan seimbang.
Para orang tua lebih suka menyiapkan makanan cepat saji atau instan karena lebih cepat dan tidak ribet. Padahal kebiasaan itu dapat menyebabkan anak menderita gizi buruk(stunting)
Apa itu Stunting?
Stunting adalah masalah kurang gizi kronis yang disebabkan oleh kurangnya asupan gizi dalam waktu yang cukup lama, sehingga mengakibatkan gangguan pertumbuhan pada anak yakni tinggi badan anak lebih rendah atau pendek (kerdil) dari standar usianya. Mereka hanya menerima tanpa melakukan upaya untuk melakukan pencegahan.
Kondisi tubuh anak yang pendek dan tidak sesuai dengan tumbuh kembangnya seringkali dikatakan sebagai masalah genetika(turunan)
Mereka hanya menerima tanpa melakukan upaya untuk mencegah. Sebenarnya faktor genetika itu memiliki skala yang kecil dibanding dengan faktor perilaku, kebiasaan dan faktor lingkungan. Dengan kata lain, stunting merupakan masalah yang sebenarnya bisa dicegah.
Ciri- ciri anak yang terkena gizi buruk ( stunting)
Seperti dilansir dari Halosehat.com anak dikatakan mengalami gizi buruk dengan ciri-ciri sebagai berikut:
- Tinggi anak tidak sesuai dengan tumbuh kembangnya;
- Pertumbuhannya lambat;
- Sulit fokus dan konsentrasi;
- Pada usia 8-10 tahun anak menjadi pendiam dan sulit melakukan kontak mata;
- Pertumbuhan gigi yang lambat
- Anak mudah terserang penyakit.
Ciri- ciri tersebut dapat dilihat para orang tua agar bisa melakukan intervensi pada anak-anak yang mengalami stunting.