Lihat ke Halaman Asli

Nina Sulistiati

TERVERIFIKASI

Senang menulis, pembelajar, senang berbagi ilmu

Memori

Diperbarui: 11 Juni 2021   16:13

Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Puisi. Sumber ilustrasi: PEXELS/icon0.com

Sekelebat bayangmu hadir tanpa kupanggil
Rentetan kisah mengalir.

 Tentang asa  yang melambung di angkasa. 

Tentang cita yang tergantung di atas mega-mega.

Tentang rasa yang kerap diam-diam membara. 

Kala itu kau diam tak berkatap apa-apa.

Hanya tatap wajah sendu tak menentu

Sekeping hati kini merana. 

Luka karena panah asmara.

Menembus hingga ke rongga dada.

Pedih, perih. berdarah. 

Perjalanan waktu bergulir

Halaman Selanjutnya


BERI NILAI

Bagaimana reaksi Anda tentang artikel ini?

BERI KOMENTAR

Kirim

Konten Terkait


Video Pilihan

Terpopuler

Nilai Tertinggi

Feature Article

Terbaru

Headline