Lihat ke Halaman Asli

Nina Sulistiati

TERVERIFIKASI

Senang menulis, pembelajar, senang berbagi ilmu

Komik Wayang yang Kini Menghilang

Diperbarui: 29 Juni 2021   01:29

Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

lustrasi buku lama. (sumber: Unsplash/Clem Onojeghuo via kompas.com)

Kegemaran saya membaca tumbuh karena mama. Ya mama yang notabenenya seorang guru SD sengaja berlangganan majalah Bobo. Hal itu bertujuan agar saya senang membaca. 

Sejak usia 3 tahun, waktu itu tahun 73-an, mama sudah memberi saya buku Bobo. Mama selalu mengajak untuk mendengarkan cerita dari majalah bobo itu. Ada kisah Bobo dan keluarga kelinci lainnya.

Ada cerita rongrong dan Bona gajah kecil berbelalai panjang, ada kisah Oki dan Nirmala. Mama juga mengajarkan saya membaca sejak kecil. Konon katanya saya sudah bisa membaca sebuah buku saat berusia lima tahun.

Sejak saya bisa membaca, mama memberi banyak buku untuk dibaca. Kisah Srigala dan kerudung merah, kisah Cinderela dan beberapa cerita karya H.C.Andersen menjadi bahan bacaan saya selanjutnya. Meskipun buku-buku pada zaman itu tidak sebagus buku-buku anak sekarang, masih banyak anak-anak yang gemar membaca..

Zaman dahulu buku-buku cerita anak jarang yang bergambar. Kalau pun bergambar, warnanya tidak semarak seperti buku-buku anak zaman sekarang.

Kegemaran saya membaca terus berlanjut. Dan semua itu berpengaruh pada kemampuan belajar . Saya lebih senang pada pelajaran bahasa daripada pelajaran berhitung. Namun mama tak mempermasalahkan hal tersebut. Mungkin dia percaya kalau setiap anak mempunyai kemampuan masing-masing.

Selain membaca, saya juga memiliki hobi menulis khususnya menulis puisi dan cerita. Mungkin kegiatan membaca itu sangat membantu untuk hobi menulis saya.

Saya masih ingat, saat itu masih duduk di kelas 3 SD. Saya mengirimkan puisi berjudul R.A. Kartini ke majalah Bobo. Betapa bahagianya u saat puisi itu dimuat di majalah tersebut. Mama merasa bangga saat itu.

Tahun 1979 mama meninggal dunia dan saya beserta keempat kakak harus tinggal di rumah nenek.Saya juga harus pindah sekolah. Saat itu saya duduk di bangku kelas 4.

Di sekolah saya yang baru, ada perpustakaan yang memiliki koleksi buku yang cukup banyak. Kegemaran saya membaca semakin menggila

Setiap istirahat saya jarang pergi ke kantin untuk jajan. Saya lebih senang duduk di pojok perpustakaan sambil membaca buku. Banyak buku yang sudah saya baca. 

Halaman Selanjutnya


BERI NILAI

Bagaimana reaksi Anda tentang artikel ini?

BERI KOMENTAR

Kirim

Konten Terkait


Video Pilihan

Terpopuler

Nilai Tertinggi

Feature Article

Terbaru

Headline