Senyummu menyejukanku teruntuk ibuku tersayang
Dulu langkahmu menyeruak bersama dengan embun pagi
Masih terngiang engkau mengetuk pintu
bertanya kabar,lalu duduk di kursi usang
Tak ada rasa lelah meski jauh berjalan
Kusapa lembut meski dengan segelas air putih
Engkau yang saat itu berjalan
Namun,kini langkahmu pun harus di topang dengan tongkat besi
Tapi...Bibirmu masih selalu mengurai doa,menyanyikan solawat kesabaran
Ketika kaki dan tangan tak sempurna untuk bergerak
Masih ada kekuatan dengan imanmu