[caption id="attachment_175527" align="alignleft" width="400" caption="Fhoto By DB"][/caption] Kabupaten Kapuas Hulu kaya akan keanekaragaman hewan dan tumbuhan, salah satunya keberadaan orang utan yang dlindungi. Bernama latin (Pongo pygmaeus), dewasa ini komunitas orang utan tersebar dibeberapa wilayah kapuas hulu,salah satu tempat yang memiliki komunitas orang utan yang cukup besar dan mudah untuk ditemui berdasarkan pengalaman temanku adalah wilayah telur aur bunut hilir yang masih memiliki hutan yang asri dan terlindungi dari perambah liar yaitu hutan jaung I dan jaung II. Beranjak dari putussibau menggunakan speedboat dengan jarak tempuh memakan waktu kira-kira dua jam perjalanan dengan biaya Rp.150.000 per orang saya dan teman menuju destinasi desa teluk aur untuk menginap dirumah seorang teman yang juga merupakan mitra Panda Click WWF putussibau. Penasaran dengan cerita seorang teman bahwa terdapat komunitas orang utan, kelasi, bekantan, beruk dan juga burung enggang kami berencana untuk menyusuri rute-rute tertentu untuk menemui dan mengabadikan mereka dengan kamera yang kami bawa. [caption id="attachment_175528" align="aligncenter" width="400" caption="By DB"]
13312683291196529846
[/caption] Ternyata perjalanan memang tidak mengecewakan, meskipun harus menunggu cukup lama untuk menjumpai berbagai satwa tersebut, tapi paling tidak pulangnya kami membawa kesan tak terlupakan dan bangga ternyata daerahku masih menyimpan kekayaan alam yang luar biasa, dan semoga semua pihak tetap konsisten pada komitmen menjadikan daerah kabupaten kapuas hulu sebagai kabupaten konservasi demi kelestarian alam dan masa depan kita bersama. Amin