Lihat ke Halaman Asli

Protokol 5M Terabaikan

Diperbarui: 5 April 2021   19:35

Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Dokumentasi: Pedagang Makanan di Depan Alun-Alun Berbek Tidak Menggunakan Masker / dokpri

Setahun belakangan ini pandemi Covid-19 sedang melanda dunia termasuk negara Indonesia. Covid 19 merupakan panyakit yang disebabkan oleh virus Severe Acute Respiratory Syndrome Coronavirus 2 (SARS-CoV2). Covid 19 mengakibatkan para penderitanya mengalami gangguan pada pernapasan baik gangguan pernapasan gejala ringan seperti flu atau bahkan gangguan pernapasan berat seperti infeksi paru paru. 

Virus ini sangat mudah menular dari manusia stau ke manusia lainnya. Virus ini dapat menular melalui udara dan permukaan benda yang terkontaminasi. Karena penularannya yang cepat dan mudah maka perlu dilakukan tindakan-tindakan untuk mencegah penularan virus ini.

Pemerintah Indoneisa sendiri telah menerapkan protokol kesehatan yang harus dilakukan untuk pencegahan penularan dan penyebaran Covid-19 dengan mengimbau masyarakat agar menerapkan 5M yaitu: Memakai Masker, Menjaga Jarak, Mencuci Tangan, Menghindari Kerumunan, dan Mengurangi Mobilitas. 

Namun kenyataannya tidak semua masyarakat menerapkan hal tersebut, dimana mereka masih banyak yang melanggar protokol kesehatan yang telah dikeluarkan pemerintah. Mereka tetap melakukan aktivitas sehari hari tanpa menerapkan protokol kesehatan, mereka enggan Memakai Masker, Menjaga Jarak, Mencuci Tangan, Menghindari Kerumunan, dan Mengurangi Mobilitas. Hal tersebut mungkin masih terjadi di Indonesia termasuk di Kecamatan Berbek, Kabupaten Nganjuk, Provinsi Jawa Timur.

Di wilayah Kecamatan Berbek masih banyak masyarakat yang enggan menerapkan protokol kesehatan dalam aktivitasnya, mereka masih terlihat tidak memakai masker, menjaga jarak, menghindari kerumunan, dan mengurangi mobilitas. 

Hal tersebut seeakan sudah biasa terjadi ditengah pandemi yang sedang melanda saat ini. Masyarakat seakan tidak sadar atau bahkan tidak peduli akan keberadaan Covid-19, padahal jika mereka terinfeksi virus tersebut mereka akan merugikan diri sendiri bahkan oang lain. 

Saat mereka tidak sadar bahwa mereka terinfeksi tetapi mereka berinteraksi dengan dengan orang lain, maka tidak mungkin orang tersebut akan terinfeksi virus tersebut. Hal tersebut tentunya tidak dapat dibiarkan begitu saja mengingat virus tersbeut sangat mudah untuk menular dari manusia satu ke manusia lain, mengingat virus tersebut dapat memberikan dampak serius bagi kesehatan terlebih bagi para orang yang sudah memiliki penyakit bawaan sebelumnya serta bagi lansia.

Sebenarnya telah dilakukan upaya-upaya agar masyarakat menaati protokol kesehatan yang telah di keluarkan oleh pemerintah yaitu dengan memberikan imbauan dengan memasang poster akan bahaya Covid-19, pentingnya menerapkan protokol kesehatan, dan isi dari protokol kesehatan di tempat umum di Kecamatan Berbek. Tempat umum seperti minimarket dan bank sudah menyediakan fasilitas cuci tangan dan handsanitazer namun sangat sedikit sekali masyarakat yang melakukan cuci tangan menggunakan air dan sabun atau menggunakan handsanitazer. 

Selain itu penggunaan masker yang dianggap sangat pentingpun juga masih terlihat disepelekan, masih banyak orang yang tidak memakai masker saat beraktivitas keluar rumah. Masih banyak juga masyarakat yang tidak menjaga jarak, menjauhi kerumunan, dan mereka juga tetap melakukan mobilitas seperti biasa.

Oleh karena itu penerapan protokol kesehatan seharusnya tumbuh dari diri sendiri dengan kesadaran bahwa Covid-19 itu nyata dan juga berbahya bagi diri sendiri dan orang lain. Jadi perlu adanya kerjasama antara pemerintah dan masyarakat agar dapat secara bersama sama melakukan pencegahan penularan Covid-19.




BERI NILAI

Bagaimana reaksi Anda tentang artikel ini?

BERI KOMENTAR

Kirim

Konten Terkait


Video Pilihan

Terpopuler

Nilai Tertinggi

Feature Article

Terbaru

Headline