Pastinya kita sudah tak asing lagi bukan dengan yang namanya gadget?
Nah, gadget sendiri memiliki arti suatu perangkat elektronik kecil yang memiliki fungsi khusus. Dengan adanya gadget dunia seakan dalam genggaman. Sehingga banyak sekali kegiatan yang melibatkan gadget sebagai alat untuk memudahkan kegiatan seperti halnya jual beli, melakukan kegiatan virtual, mencari dan menemukan informasi, dan masih banyak lagi yang dapat kita temukan di dalamnya.
Perkembangan teknologi sangatlah pesat sekali terlebih diera globalisasi ini. Tentunya dengan kecanggihan teknologi yang dapat memudahkan berbagai pekerjaan manusia membuat kebanyakan orang tertarik untuk menggunakannya. Bukan lagi sebagai kebutuhan sekunder, melainkan gadget kini menjadi kebutuhan primer bagi kebanyakan orang.
Begitu pula dalam kegiatan pembelajaran. Sekarang ini banyak sekali lembaga pendidikan yang menggunakan kecanggihan teknologi sebagai sarana untuk menunjang kegiatan belajar mengajar. Seperti halnya dalam kegiatan KBM seorang siswa diperbolehkan untuk membawa gadget ke sekolah. Namun, tanpa kita sadari dengan kebijakan yang seperti itu dapat membuat anak-anak semakin kehilangan jati dirinya. Yang seharusnya seorang siswa tugasnya adalah belajar namun ketika mereka sudah dipegangi gadget mereka akan lupa terhadap kewajibannya tersebut.
Dengan adanya kecanggihan teknologi membuat kita semakin lancar untuk mengakses informasi secara luas. Namun, jika informasi-informasi tidak difilter terlebih dahulu maka tidak menutup kemungkinan dapat menyebabkan perubahan perilaku yang menyimpang bagi setiap individu. Karena pada dasarnya globalisasi selain mempunyai dampak positif juga terdapat dampak negatifnya.
Seperti halnya akhir-akhir ini banyak sekali kita jumpai beberapa permasalahan yang mulai timbul dari penyalahgunaan gadget terkhusus anak-anak. Tidak hanya dalam bidang akademik namun juga berkaitan dengan degradasi atau kemerosotan moralitas anak bangsa. Seperti yang kita ketahui bangsa Indonesia merupakan bangsa yang terkenal akan keragamannya; bahasa, ras, suku, agama dan budaya. Bangsa Indonesia juga terkenal akan keramah tamahannya, budi pekertinya, dan semua hal melekat pada masyarakat yang telah diatur oleh adat istiadat, mulai dari cara berpakaian, cara berbicara, bahkan cara bersosial. Namun, dengan maraknya penggunaan gadget maka semakin luntur moral mereka terhadap bengsa Indonesia apabila tidak dibarengi dengan sikap yang bijak dalam bersosial. Mereka tidak lagi menghiraukan adab dan tingkah laku yang mencerminkan sebagai warga negara Indonesia yang kental akan budaya dan adat istiadatnya. Akibatnya banyak dari mereka yang memiliki mental yang rapuh dan lemah.
Dengan hadirnya gadget dikalangan masyarakat terkhusus anak-anak tidak bisa lagi kita pungkiri akan menjadi penghalang bagi kemajuan bangsa mendatang terkait dengan lunturnya moralitas suatu bangsa. Sudah banyak sekali contohnya dalam kehidupan sehari-hari seperti halnya seorang anak terlalu sibuk main gadget sehingga dia tidak menghiraukan ketika ada orang tua yang sedang lewat didepannya. Dan terlebih pengaruh budaya barat seperti contohnya westernisasi dan juga berbagai situs-situs yang kurang mendidik sangatlah beresiko sekali.
Terlebih banyak sekali kejahatan-kejahatan yang muncul dimedia sosial seperti halnya grooming, bullying, cyber crime dan masih banyak lagi yang dapat merusak moral anak bangsa. Oleh karena itu, perlu diwaspadai oleh anak maupun orang tua. Sebab, zaman sekarang ini kita bukan lagi memerangi penjajah melainkan melawan bangsa kita sendiri dari perilaku yang tidak mencerminkan nilai-nilai Pancasila.
Dengan adanya fenomena yang seperti itu kita perlu waspada dan berhati-hati serta kita juga perlu mencari solusi bagaimana caranya untuk meminimalisir degradasi moral tersebut. Diantaranya adalah:
1. Lebih memperketat sangat buah hati, entah dengan siapa dia bermain atau bepergian.
2. Lebih bisa melakukan pendekatan eksternal dan internal terhadap anak dengan mengalihkan perhatian mereka pada kegiatan yang lainnya seperti bernyanyi, menari, berolahraga dan kegiata yang seru atau sejenisnya yang dapat mengurangi candu pada gadget.
3. Pentingnya penekanan pada ilmu keagamaan. Contohnya anak bisa diajari ilmu agama jikalau tidak mampu bisa dimasukkan ke pesantren.
4. Pentingnya pengawasan terhadap anak ketika belajar secara online. Hal yang demikian dapat meminimalisir anak dari menonton konten-konten yang tidak layak.
5. Mengatur jadwal pemakaian gadget.
Dapat kita simpulkan bahwa degradasi moral pada anak dapat diperbaiki apabila kedua pihak yakni orang tua serta anak dapat menjalankan perannya dengan baik dan penuh kesadaran. Serta dukungan dan motifasi harus tetap diberikan oleh orang tua kepada anak supaya anak lebih memiliki moral dan akhlak yang berkualitas.
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H