Lihat ke Halaman Asli

Hijab dan Salib di VC. Kaulah Kamuku: Bhineka Tunggal Ika!

Diperbarui: 23 Juni 2015   22:18

Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

1400585403802822696

Musik adalah bahasa yang universal, memiliki kemampuan berkomunikasi dengan bahasa sama antar makhluk dalam keanekaragamannya. Selanjutnya syair akan memberikan opsi ke suatu muara. Adalah hak penikmat musik untuk mengartikan makna syair lagu yang kental beraroma prosa.

Tembang lawas ngetop Desert Rose yang dipopulerkan oleh Sting featuring Ahmad Khelifati, atau single Dealova karya Opick dan dinyanyikan dengan apik oleh Elfonda Mekel adalah suatu contoh nyata bahwa musik adalah bahasa pemersatu sejak jaman bauleha.

Melihat Video Music single Kaulah Kamuku, Fatin featuring The Overtune seolah mengingatkan kembali akan makna Bhineka Tunggal Ika yang pengejawantahannya menjadi hal yang langka di negeri ini.

Aksi Fatin dan The Overtune di VC 'Kaulah Kamuku. Credit: screenshot pic. SMEI, available at https://www.youtube.com/watch?v=vL7ZGcsPOAY&hd=1

Tidak ada hal yang baru  dengan  tanda salib pada Ruben dan Mikha serta jilbab yang dipakai Fatin. Artinya masih sama, jilbab adalah representasi muslimah dan salib representasi Nasrani.

Hal yang mengherankan adalah sangat jarang ditemui contoh-contoh seperti gambar diatas di negeri penganut Ketuhanan Yang Maha Esa ini. Apalagi masa-masa tahun politik dengan suhu diatas 40 derajat celcius ini. Berbalas pantun hitam dengan membawa-bawa agama  yang dicontohkan oleh orang-orang tua dengan gelar dan predikat segambreng itu adalah tidak enak dibaca, didengar, apalagi dicontoh.

Dua anak muda berusia  nyaris 17 dan 18 tahun yang barusaja menapakkan kariernya di belantara musik Indonesia sedang uji nyali dengan identitasnya masing-masing. Tentu bukan hal yang  istimewa dan bukan pula suatu kesengajaan serta bukan esensi dari video clip yang ingin ditampilkan.

Dua simbol dalam satu frame itu bisajadi  meng-inspirasi jutaan penggemar mereka yang mayoritas berusia belia. Berteman, berkolaborasi, berbuat baik itu semestinya tidak dibatasi sekat sekat dan fikiran sempit. Begitu juga mempergunakan simbol-simbol agama masing masing adalah bukan halangan untuk berkarya di dunia seni. Saling menghormati dan menghargai adalah kata kunci suatu harmoni.

Jika masih ada penggemar yang membenturkan urusan agama dan suku sebagai ungkapan sakit hati karena jagoannya tidak bisa bertahan di jagad industri musik tanah air berarti tidak benar.

Video Clip Kamulah Kamuku adalah pembuktian bahwa ungkapan Alhamdulillah dan Puji Tuhan itu bisa dijumpai di panggung yang sama. Bahkan pengemar mereka juga kompak saling menghargai dan saling mendukung.

Jika OI dan Slanker saling bekerjasama itu sudah biasa, karena mereka menjadi idol sudah puluhan tahun dan telah teruji.

Halaman Selanjutnya


BERI NILAI

Bagaimana reaksi Anda tentang artikel ini?

BERI KOMENTAR

Kirim

Konten Terkait


Video Pilihan

Terpopuler

Nilai Tertinggi

Feature Article

Terbaru

Headline