Pendahuluan
Pada saat ini sekolah maupun perguruan tinggi menjadi tempat yang beragam, terutama dalam hal generasi siswa yang berbeda. Seringkali dijumpai dalam satu kelas terdapat berbagai macam generasi, seperti Generasi Z (Gen Z), Generasi Y (Milenial), atau bahkan mungkin Generasi Baby Boomers.
Menurut Manheim (1952) generasi adalah suatu konstruksi sosial dimana didalamnya terdapat sekelompok orang yang memiliki kesamaan umur dan pengalaman historis yang sama. Lebih lanjut Manheim (1952) menjelaskan bahwa individu yang menjadi bagian dari satu generasi, adalah mereka yang memiliki kesamaan tahun lahir dalam rentang waktu 20 tahun dan berada dalam dimensi sosial dan dimensi sejarah yang sama.
Menurut Kupperschmidt (2000) dalam Putra (2017) mengatakan bahwa generasi adalah sekelompok individu yang mengidentifikasi kelompoknya berdasarkan kesamaan tahun kelahiran, umur, lokasi, dan kejadian -- kejadian dalam kehidupan kelompok individu tersebut yang memiliki pengaruh signifikan dalam fase pertumbuhan mereka.
Setiap generasi ini memiliki pengalaman hidup, nilai-nilai, preferensi belajar, dan cara berinteraksi yang unik. Oleh karena itu, saat merancang program pendidikan atau strategi pengajaran, penting untuk mempertimbangkan perbedaan dan persamaan ini dalam sikap, preferensi, dan gaya belajar generasi terpilih agar pendekatan pendidikan dapat lebih efektif dan sesuai dengan kebutuhan mereka.
Analisis Generasi
Generasi baby boomers adalah mereka yang lahir antara tahun 1946 - 1964. Dikatakan generasi Baby Boomer karena adanya ledakan angka kelahiran setelah Perang Dunia II. Menurut Warner and Sanberg (2010) Generasi ini dikenal sebagai pekerja keras yang bersedia bekerja ekstra dan mendefinisikan profesionalisme dengan prestasi mereka. Boomers juga disebut "Me Generation" karena mereka cenderung lebih fokus pada kesejahteraan pribadi daripada kelompok. Mereka mengejar kepuasan pribadi, kesehatan dan pertumbuhan pribadi. (Mulyanti, 2021, 81)
Generasi X adalah generasi yang lahir antara akhir 1960-an hingga awal 1980-an. Menurut Jurkiewicz (2000) generasi X lahir pada tahun -- tahun awal dari perkembangan teknologi dan informasi seperti penggunaan PC (personal computer), video games, tv kabel, dan internet. (Putra, 2023).
Generasi X sering dianggap sebagai generasi mandiri dan otonom. Mereka tumbuh dalam era dimana teknologi belum umum seperti sekarang, jadi mereka mungkin lebih terbiasa dengan pemecahan masalah manual. Mereka lebih cenderung memprioritaskan stabilitas pekerjaan dan kehidupan pribadi.
Generasi X cenderung belajar dengan metode yang lebih konvensional, seperti pembelajaran linear dan penekanan pada struktur kurikulum yang terstruktur. Ciri - ciri gaya belajar generasi X sebagai berikut : 1) Belajar secara cepat dan efisien; Menjelaskan suatu pelajaran pada generasi X tidak bisa bertele-tele. Mereka menyukai penjelasan yang singkat dan to the point. 2) Hanya mau mempelajari hal yang akan langsung memberikan manfaat; Generasi X menyukai petunjuk belajar yang rinci dan rangkuman contoh contoh soal yang sekiranya akan ditanyakan saat ujian. 3) Menyukai waktu belajar yang fleksibel; Belajar secara individu akan lebih disukai oleh generasi X, karena mereka bisa bebas mengatur seberapa cepat mereka belajar dan kapan mereka akan belajar. (Bahrawi, 2020, 32)
Generasi Millenials, yang terlahir antara tahun 1981 hingga 2000, memiliki ciri-ciri berikut: 1) Mereka lebih suka pembelajaran berkelompok daripada pembelajaran individu, berbeda dari generasi sebelumnya. Generasi ini merasa lebih nyaman dalam melakukan aktivitas pemecahan masalah bersama dalam kelompok kecil. 2) Teknologi sudah menjadi bagian dari hidupnya. Mereka sangat terbiasa dengan teknologi dalam kehidupan sehari-harinya Oleh karena itu, mereka cenderung menggunakan teknologi sebanyak mungkin saat belajar. 3) Mereka memiliki kecenderungan menyukai experiential learning, yang merupakan metode di mana siswa belajar melalui pengalaman langsung. Ini berarti pendidik tidak hanya mengajarkan teori, tetapi juga mendorong siswa untuk aktif terlibat dalam praktik. Dengan demikian, siswa menjadi lebih berpartisipasi dan memperoleh pengetahuan tambahan dari pengalaman mereka sendiri. (Bahrawi, 2020, 32)
Generasi Z merupakan sebutan bagi kelompok generasi yang lahir sekitar pertengahan dekade 1990-an hingga awal dekade 2010-an. Mereka dikenal karena tumbuh dan berkembang di tengah era teknologi digital yang mengalami kemajuan pesat, seperti internet, ponsel pintar, jejaring sosial, dan berbagai perangkat elektronik lainnya.