Lihat ke Halaman Asli

Aku Masih Ada

Diperbarui: 24 Juni 2015   11:57

Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Cerpen. Sumber ilustrasi: Unsplash

Hanya hening di antara kita. Saling diam dalam kata. Entah bagaimana caranya kita saling berdiam dalam kata. Tapi dia tahu akan yang aku mau. Aku ingin pulang. Nadaku naik turun seirama napasku yang tersengal.

“kau ingin pulang”

“ tak usah pulang... malam ini kau disini”

Matanya tak berkedip menatap mataku yang sayu. Aku pasrah kali ini aku sama sekali pasrah. Dan hingga akhirnya kudapati aku tak tinggal di tubuh yang berbaring itu.

Kau goncangkan badanku. Kau panggil namaku. Tapi hanya diam yang kau dapati.

“Aku disini” suaraku sama sekali tak kau hiraukan. Semakin keras ku teriakkan, hanya gelas diatas meja yang bergetar.

Ya... aku sudah mati... aku mati tanpa ada pamit. Tapi hatiku sama sekali masih hidup.

Kudapati kau termenung diantara dua gundukan tanah...kau diam, kau sayu, tapi tanpa ada air mata ataupun kata.

Kecelakaan malam itu buat kau tertampar. Gemerlap malam yang kita nikmati bersama adikmu berujung pada sebuah kematianku dan adikmu. Kini kau hanya sendiri..... tapi kau sadar aku masih hidup dalam hatimu... aku masih ada... dan kau tahu aku akan bahagia.

Mengenalmu tanpa pernah ada kata cinta, tanpa ada kata sayang. Hanya tawa dan air mata yang kita lalui bersama. Tapi kita saling percaya dalam hati, bahwa aku sanyangimu, dan kau sayangiku...

biar Tuhan yang tahu




BERI NILAI

Bagaimana reaksi Anda tentang artikel ini?

BERI KOMENTAR

Kirim

Konten Terkait


Video Pilihan

Terpopuler

Nilai Tertinggi

Feature Article

Terbaru

Headline