Lihat ke Halaman Asli

Nimatul Fauziah

Ni'matul Fauziah

Ingin Menjadi Seorang Youtouber

Diperbarui: 1 Januari 2022   07:42

Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Cerpen. Sumber ilustrasi: Unsplash

Keinginan Menjadi Youtouber

                                                                                                        Karya : Ni'matul Fauziah

Namanya Jajang, dia adalah murid yang selalu mendapatkan rangking 3, sebelum terakhir tapinya. Mendapat rangking sebelum terakhir dari waktu dia masuk sekolah dasar (SD) sampai dia lulus dari sekolah menengah atas (SMA).

Jajang tidak ada keinginan untuk menjadi siswa pintar, dia sadar, otak dia tidak mampu untuk menjadi siswa yang pintar. Tetapi orang tuanya, selalu memaksakan Jajang untuk menjadi siswa yang pintar, "minimal masuk 10 besar," Ucap kedua orang tua Jajang.

Orang tuanya adalah seorang guru, Ayahnya bernama Cecep, dan Mamahnya bernama Ida.mereka berdua adalah orang tua dari Jajang. Orang tua Jajang, punya keinginan, menjadikan Jajang seorang guru. Agar suatu saat nanti bisa menggantikan Orang tuanya.

Orang tuanya selalu mengorbankan segala uangnya, agar Jajang menjadi anak yang pintar. Sewaktu kecil Jajang selalu mengikuti bimbingan belajar (BIMBEL). Akan tetapi tidak ada perubahan sama sekali untuk Jajang. Tidak tahu kenapa, sepertinya tidak ada keturunan otak gurunya. Jajang juga gagal dalam tes di kampus manapun. Dia di tolak di kampus manapun

Walaupun dia sering gagal di dalam hal pendidikan, di sisi lain, dia mempunyai sebuah bakat. Jajang suka sekali membuat video di youtube, walaupun dari Sd dia  membuat, dan terus menjalankan youtube nya hingga lulus Sma, Subscribenya masih saja 3,  tidak pernah bertambah sampai sekarang. Dia juga senang sekali menggambar, menulis, mengedit video, ataupun foto, bahkan dia juga senang sekali berakting seperti aktor film lainnya.

Walaupun ada beberapa seni yang dia bisa, tetapi nilai sbknya selalu pas, tidak pernah mendapatkan nilai 100 dalam perjalanan hidupnya di sekolah. Walaupun dia juga sering menulis cerita Karanganya, tetap saja materi bahasa indonesia tentang penulisan, selalu mendapatkan nilai yang pas. Tidak pernah mendapatkan nilai 100.  Mungkin sekarang dia bingung, mau kemana sekarang dia ingin pergi.

Satu bulan kemudian, setelah Jajang gagal tes kuliah dimanapun...Di rumah Jajang, di dalam dapur terdapat orang tua Jajang, dan juga Jajang.

Jajang meminta izin kepada kedua orang tuanya, agar orang tuanya jangan memaksakannya untuk menjadi seorang guru. Dia  ingin mencoba hal lainnya, karena dia sadar, dia tidak kuat untuk menjadi seorang guru. Meskipun nanti dia menjadi guru karena kekuatan orang dalam, dia sadar! ilmu tidak bisa di kasih sembarangan. Dia juga sadar, kalau misalnya nanti ada yang bertanya kepada dia, dia pasti tidak bisa menjawabnya.

Lalu dia berbicara kepada kedua orang tuanya, "Ayah, Mamah, Jajang kagak bisa jadi guru! Jajang sadar, Jajang malas, bukan berarti Jajang nggak mau usaha, Jajang sudah berusaha, tapi Jajang sadar, Jajang nggak bisa menjadi guru. Mungkin kalau misalnya, Ayah, dan Mamah tidak menyuruh Jajang menjadi guru, Jajang akan mencoba hal lainnya. Memang sih ini permohonan, Ayah, dan Mamah, buat nanti keturunan, sebenarnya Jajang juga tidak enak berbicara seperti ini," Ucap Jajang dengan muka sedih.

Halaman Selanjutnya


BERI NILAI

Bagaimana reaksi Anda tentang artikel ini?

BERI KOMENTAR

Kirim

Konten Terkait


Video Pilihan

Terpopuler

Nilai Tertinggi

Feature Article

Terbaru

Headline