Lihat ke Halaman Asli

nimas y wakindiyah

Mahasiswa Fakultas Tarbiyah

Wanita Shalihah Tonggak Awal Peradaban: Kajian UAS tentang 5 Sosok Wanita di Balik Kisah Nabi Musa As

Diperbarui: 13 Agustus 2024   10:07

Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

foto by nimas: kajian kumpul nawak di UMM Dorm

"Dibalik lelaki yang hebat pasti ada wanita yang hebat pula" kalimat ini acap kali terdokumentasikan di benak orang-orang. Dalam islam, wanita mendapat tempat yang paling tinggi, ia dimuliakan, dan dijaga martabatnya. Dikatakan oleh Nabi Muhammad shallallahu alaihi wasallam bahwasanya seorang wanita atau ibu disebutkan sebanyak tiga kali setelah ayah. Disebutkan sebanyak tiga kali ini karena wanita sejatinya mengalami 3 proses kesulitan dalam hidupnya, yakni mengandung, melahirkan dan menyusui, begitu kata ustadz Abdul Somad dalam kajian kumpul nawak yang diadakan di dorm UMM kota Malang.

Kajian Kumpul Nawak yang diadakan oleh majelis Nawak Hijrah dibawah asuhan Habib Muhammad bin Anies Shahab n  pada sesi pagi membawa tema "Wanita shalihah tonggak awal peradaban", tentu ini khusus untuk jamaah akhwat. Salah satu asatidz yang paling ditunggu-tunggu adalah Ustadz Abdul Somad atau kerap disapa UAS. Pada pokok kajian, UAS membahas tentang 5 sosok wanita shalihah dibalik kehebatan nabi Musa AS. 

Sosok perempuan banyak diceritakan  dalam sejarah perjuangan para anbiya, salah satunya adalah dalam kisah nabi musa AS. Termaktub dalam al-qur'an yakni ketika ibu nabi Musa dengan keteguhan hatinya dan karena perintah Allah SWT ia harus merelakan menghanyutkan anaknya. Kisah ini termaktub Dalam Al- Qur'an surah Al-Qashash ayat 7, Allah berfirman yang artinya "Dan kami ilhamkan kepada ibu musa; "susuilah dia, dan apabila kamu khawatir terhadapnya maka jatuhkanlah dia ke sungai (Nil). Dan janganlah kamu khawatir dan janganlah (pula) bersedih hati, karena sesungguhnya Kami akan mengembalikannya kepadamu, dan menjadikannya (salah seorang) dari para rasul." 

Sosok perempuan kedua dibalik kisah nabi musa tak lain adalah kakak perempuan nabi musa. Ia adalah satu-satunya orang yang mengikuti nabi musa saat dihanyutkan. Saudaranya mengikuti  hingga ia mengetahui dimana berakhir hanyutnya nabi musa. Seorang perempuan ketiga adalah Asiyah. ketika ia mandi di sungai bersama para dayang-dayangnya melihat sebuah peti berisikan seorang bayi nabi musa. Ia adalah perempuan shalihah yang Allah jaga rahimnya agar tidak di buahi oleh laki-laki kejam seperti fir'aun. Sebagai ikhtiarnya Allah berikan bayi Musa yang kelak menjadi anbiya dengan pengikutnya yang setia.

Perempuan keempat adalah istrinya. Saat dewasa, Nabi musa keluar dari kerajaan fir'aun. Ia tanpa sengaja bertemu dengan perempuan yang sedang mengantri untuk mengambil air, disitulah andil nabi musa membantu mengangkat batu besar yang menutupi sumur air tersebut. Singkat cerita, perempuan tersebut bercerita kepada ayahnya tentang laki-laki yang membantunya. Dan akhirnya di undanglah Nabi Musa dan menikahkan anak perempuanya dengan nabi musa, perempuan tersebut bernama Shafura, anak dari nabi Syuaib. Dari pasangan mulia ini lahir buah hati yang juga seorang perempuan.

Maka genaplah kelima sosok perempuan hebat dibalik kisah Nabi Musa. Tentunya ada banyak kisah tentang peran seorang perempuan dari kisah kehebatan para anbiya. Karena dari perempuanlah sebagai ibu yang akan melahirkan sosok-sosok hebat sebagai tonggak awal peradaban.

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H




BERI NILAI

Bagaimana reaksi Anda tentang artikel ini?

BERI KOMENTAR

Kirim

Konten Terkait


Video Pilihan

Terpopuler

Nilai Tertinggi

Feature Article

Terbaru

Headline