Penggunaan pupuk kimia sintetis pada pertanian konvensional pada tahap awal mampu meningkatkan produktivitas pertanian secara nyata, tetapi dalam jangka panjang menyebabkan terjadinya penurunan produktivitas lahan yang berpengaruh terhadap efisiensi produksi pertanian.
Penggunaan pupuk organik merupakan alternatif untuk dapat mengurangi penggunaan pupuk kimia sekaligus meningkatkan produktivitas lahan secara lebih berkelanjutan (Hasriyanty et al, 2018).
Sehubungan dengan fenomena tersebut, masih tingginya penggunaan pupuk kimia di Desa Adikarto, Kecamatan Muntilan, Kabupaten Magelang mendorong mahasiswa KKN UNS 295 membuat suatu pelatihan untuk memanfaatkan bonggol pisang melalui pelatihan pembuatan mikroorganisme lokal (MOL) yang bertujuan untuk mengurangi ketergantungan masyarakat terhadap penggunaan pupuk sintetis.
MOL adalah larutan fermentasi yang dibuat dari berbagai sumber bahan organik dengan tiga bahan utama dalam pembuatannya meliputi sumber karbohidrat, glukosa, dan mikroorganisme. Salah satu bahan potensial yang dapat digunakan dalam pembuatan MOL adalah bonggol pisang.
Bonggol pisang seringkali kita jumpai pada wilayah pedesaan dan hanya dianggap sebagai limbah karena dianggap tidak bermanfaat. Faktanya, bonggol pisang mengandung sejumlah karbohidrat yang memiliki potensi berkembangnya MOL (Mikroorganisme Lokal) yang dapat dimanfaatkan dalam pembuatan pupuk organik cair yang membantu dalam usaha tani masyarakat desa.
Kegiatan pelatihan dilaksanakan di rumah ketua KWT (Kelompok Wanita Tani) Sekar Asri di Desa Adikarto pada Rabu (3/8/2022) yang dihadiri oleh seluruh anggota KWT Sekar Asri Desa Adikarto.
Kegiatan diawali dengan penjelasan terhadap anggota KWT Sekar Asri mengenai MOL dengan tujuan untuk menambah pengetahuan dari anggota KWT mengenai manfaat dan potensi MOL dalam aplikasinya sebagai pupuk cair dalam sistem pertanian.
Para peserta pelatihan terlihat sangat antusias dengan ikut langsung dalam praktik dan aktif bertanya pada saat pemaparan materi. Adanya pelatihan tersebut diharapkan dapat bermanfaat bagi warga Desa Adikarto yang banyak bermata pencaharian sebagai petani.
Untuk tambahan, anggota kelompok KKN UNS 295 diantaranya Wahyu Seno Aji, Aksal Anggara Prasetya, Nimas Suci Kusuma Melati, Eka Rismawati, Silvia Dhea Safira, Tarissa Aqilla Yuris, Kanya Dyah Zovana, Windy Hernanda Putri, Farah Nur Laily.
Referensi