"tidak bisa, ini tidak bisa di biarkan!" seru seseorang dari dalam ruang rapak KMI atau Kulliyatul mu'alimin Al islamiyah itu, KMI merupaka basic sekolah di beberpa podok pesantren modern, begitupu Pondok yang kini ku tempati.
Namaku Amirah lies orang kerap menyapaku dengan sebutan ira, kini aku duduk di bangku kelas 2 KMI atau biasa di sebut kelas 8 MTS, perhitungan Kelas KMI ini menggunakan sistem kelas 1,2, dan 3 untuk jenjang MTS dan kelas 4,5, dan 6 untuk jenjang MA.
" Betul, saya setuju dengan ustadz Eko!" ujar seseorang, meskipun tak nampak wajahnya, namun aku dapat mendengar dengan jelas itu suara Ustadz Hanif, seorang guru Ilmu hadist di pondok ini, selain itu ia juga memegang kendali di bagian keamanan pondok.
" Ira, ngapain disini? " suara baritone itu mengejutkan ku, seketika aku terkesiap, saat aku membalikan badan, aku menemukan Ustadz Alvin disana, yap, ustadz yang biasa mengajar ilmu Aqidah untuk anak MTS putra maupun putri.
" Afwan Ustadz, tadi mau ke kamar mandi tapi berhenti sebentar di sini" ujarku kikuk seakan maling yang tertangkap basah, lalu lalang tampak lenggang di sekitar area ini, waktu menunjukkan pukul 20.00 Wib, Yap, saat ini waktunya belajar malam di kelas masing-masing atau kami kerap menyebutnya Dirasah lailah.
"ingat ya, jangan mendengarkan sesuatu yang tidak seharusnya kamu dengar!" ujar Ustadz Alvin memeperingati, aku hanya menunduk dan beberapakali meminta maaf.
" Ya sudah ustadz saya permisi" pamitku padanya, Ustadz Alvin tampak hanya menganggukkan kepala.
" Assalamu'alaikum Ustadz" ujarku seraya berlalu.
" Wa'alaikumussalam warahmatullahi wabarakatuh" samar ku dengar jawaban salam darinya meski langkah ini kian menjauh, yah memang tadi aku izin kepada ketua kelas untuk ke kamar mandi, karena saat rapat KMI dilaksanakan memang tidak ada ustadzah piket yang berjaga di kelas-kelas untuk mengawasi kegiatan belajar malam kami, semua itu di pasrahkan kepada ketua kelas masing-masing.
Rapat KMI ini memang tertutup mereka melaksanakan rapat di kantor KMI yang letaknya dekat dengan kantor guru, dan satu arah untuk menuju sebuah deretan kamar mandi kelas, karena penasaran aku sengaja menguping di balik pintu ruang rapat tadi, samar ku mendengar keributan, tulah yang mengalihkan atensiku, sepertinya rapat kali ini tidak kondusif, awalnya memang meragukan namun aku memantapkan langkah, rasa penasaranku mengalahkan rasa takut ku, untung saja tadi yang mergoki Ustadz Alvin, Seorang Ustadz yang terkenal baik hati, Ustadz pengajar sekaligus penanggung jawab bagian Kantin di pondok ini, selain tampan ramah, baik humble dan akrab baik dengan santriwan maupun santriwati. Sayangnya beliau akan melangsungkan pernikahan dengan salah satu ustadzah pengabdian di pondok ini, jadilah sebagian besar santriwati merasa patah hati.
Setelah menuntaskan hajat di kamar mandi, aku segera kembali ke kelas, dan kembali ke tempat duduk ku.