Lihat ke Halaman Asli

Nimah ZiyanAtiqoh

KKN Tematik Undip x ExoVillage

Kolaborasi Undip dan ExoVillage dalam Promosi Potensi Wisata Desa

Diperbarui: 19 Desember 2021   10:38

Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Ruang Kelas. Sumber Ilustrasi: PAXELS

Bengle, Tegal (19/12)- Desa memiliki potensi yang jika dimanfaatkan dengan baik akan menjadi faktor pendukung dalam pembangunan suatu daerah, bahkan negara. Adanya potensi tersebut perlu didukung dengan kemampuan desa dalam memanfaatkan sumber dayanya untuk mengoptimalkan pendapatan masyarakat. Salah satu potensi di desa adalah pengembangan desa wisata. Desa wisata bisa dimanfaatkan sebagai salah satu pendukung dalam pendapatan sektor pariwisata di tingkat nasional. Sektor ini perlu diberikan perhatian khusus karena kinerjanya yang terhambat selama 2 tahun terakhir, karena kondisi pandemic Covid-19. Oleh sebb itu, perlu dilakukan usaha bersama-sama untuk turut aktif kembali menghidupkan potensi wisata di Indonesia. Hal ini bisa dimulai dari unit terkecil dalam skala desa.

Dalam hal ini, Desa Bengle sebagai desa di Kabupaten Tegal yang terkenal akan hasil kerajinan batiknya mampu memberikan potensi wisata budaya bagi wilayah Kabupaten Tegal dan sekitarnya. Selain hasil kerajinan batiknya, Desa Bengle juga memiliki potensi wisata budaya lain yakni pengenalan budaya wayang yang berada di kediaman alm. Ki Enthus Susmono. Jika mengacu pada elemen pembentuk desa wisata, Desa Bengle belum mampu memberikan destinasi fisik yang mencakup seluruh potensi wisatanya serta belum adanya kesadaran masyarakat desa untuk mengembangkan spot-spot potensial tersebut. Selain terkenal sebagai hasil kebudayaannya, di Desa Bengle juga tersedia banyak UMKM Pengrajin Batik Tegalan yang bisa mengundang minat investor dalam upaya pengembangan bisnisnya.

Selain berfokus pada pengidentifikasian potensi desa, Undip bersama ExoVillage juga memberikan wadah promosi potensi tersebut sebagai langkah digitalisasi sektor pariwisata. Dalam hal ini, melalui platform Exovillage potensi desa akan dikenalkan kepada khalayak luas beserta dengan spot-spot pendukung lainnya, seperti penginapan, kuliner, aktivitas pendukung, bahkan hingga marketplace pembelian produk khas daerah tersebut.

Maka dari itu, saya Ni'mah Ziyan Atiqoh melalui KKN Tematik Universitas Diponegoro x Exovillage disusunlah beberapa program sebagai usaha pengembagan potensi desa wisata di Bengle. Program yang dimaksud meliputi Pengidentifikasian Potensi Desa, Pemberdayaan Masyarakat, Literasi Digital, dan Penyusunan Road Map Pengembangan Destinasi Wisata. Melalui program-program tersebut, diharapkan dapat membantu desa dalam memperkenalkan potensi wisata suatu wilayah dengan melibatkan warga setempat sebagai kader, disertai dengan pemberian pelatihan berbasis digital sebagai upaya dalam meningkatkan kualitas SDM disana.

Sebagai penutup, mari kita ikut peka dalam potensi daerah sekitar untuk nantinya bisa kita kembangkan secara bersama-sama. Pengembangan ini harus memperhatikan keseimbangan yang ada, sehingga tidak terjadi eksploitasi secara berlebihan. Selain itu, mati kita kembangkan skill dan potensi diri agar bisa memanfaatkan potensi tersebut dengan baik melalui ide kreatif dan inovasi yang kita miliki.

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H




BERI NILAI

Bagaimana reaksi Anda tentang artikel ini?

BERI KOMENTAR

Kirim

Konten Terkait


Video Pilihan

Terpopuler

Nilai Tertinggi

Feature Article

Terbaru

Headline