Lihat ke Halaman Asli

Ni Made Riska Widiastuti

Mahasiswa/Universitas Pendidikan Ganesga

Urgensi Wawasan Nusantara dalam Merajut Jati Diri Bangsa sebagai Mahasiswa dalam Era Globalisasi

Diperbarui: 6 Juli 2024   20:45

Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

sumber gambar : https://fhis.undiksha.ac.id/pertukaran-mahasiswa-merdeka-pmm-tahun-2023-pmm-3/

Globalisasi telah membawa perubahan signifikan dalam berbagai aspek kehidupan, termasuk dalam dunia pendidikan. Dalam era globalisasi yang semakin terkoneksi, mahasiswa diharapkan mampu menjadi agen perubahan yang mampu merajut jati diri bangsa melalui pemahaman yang mendalam terhadap wawasan Nusantara. Wawasan Nusantara menjadi landasan utama dalam merajut jati diri bangsa di tengah arus globalisasi yang semakin mengglobal. Mahasiswa perlu memahami bahwa Indonesia bukanlah sekadar kumpulan pulau-pulau yang terpisah, tetapi merupakan kesatuan yang kaya akan keanekaragaman budaya, bahasa, dan adat istiadat. Selain itu di tengah derasnya arus informasi dan budaya asing, penting bagi mahasiswa untuk memiliki jati diri yang kuat sebagai bangsa Indonesia.

Di era globalisasi, wawasan Nusantara berfungsi sebagai landasan yang kuat untuk menghadapi berbagai tantangan yang datang dari luar. Salah satu tantangan terbesar yang kerap kali dihadapi saat ini adalah derasnya arus informasi dan budaya asing yang masuk melalui berbagai media digital. Tanpa adanya filter yang kuat, hal ini dapat mengikis nilai-nilai kebangsaan dan menyebabkan krisis identitas. Oleh karena itu, wawasan Nusantara harus menjadi landasan kuat yang mengakar dalam merajut jati diri bangsa dalam diri warga negara termasuk mahasiswa sebagai agen perubahan dan generasi muda penerus bangsa. Selain itu potensi disintegrasi sosial yang disebabkan oleh perbedaan pandangan dan nilai yang dibawa oleh globalisasi. Masa kini hilangnya pemahaman akan arti dan hakikat wawasan bangsa Indonesia akibat arus globalisasi, serta kehidupan mahasiswa dalam suatu perguruan tinggi yang berasal dari berbagai daerah di Indonesia membawa keragaman budaya dan pandangan, yang apabila tidak dikelola dengan baik dapat menimbulkan konflik dan perpecahan. Dalam hal ini mahasiswa harus menjadi roda penggerak dalam upaya menjaga persatuan dan kesatuan bangsa Negara Kesatuan Republik Indonesia.

Merajut jati diri bangsa yang kuat dan berkelanjutan menjadi sangat penting bagi setiap individu, termasuk mahasiswa dalam era globalisasi yang semakin dinamis. Jati diri bangsa yang kuat dapat membantu mahasiswa menghadapi tantangan globalisasi yang semakin kompleks. Adapun peran penting pemahaman akan wawasan nusantara dalam merajut jati diri bangsa yang kuat sebagai seorang mahasiswa yaitu memperkuat identitas nasional, dengan memiliki pemahaman yang mendalam tentang wawasan nusantara, mahasiswa akan akan mampu menyaring informasi dan budaya asing dengan bijak, mengambil yang positif, dan tetap memegang teguh nilai-nilai luhur bangsa. Wawasan Nusantara juga memiliki urgensi yang besar dalam konteks pembentukan karakter dan kepribadian dalam diri mahasiswa sebagai generasi muda penerus bangsa. Dengan memahami dan menghargai keberagaman budaya yang ada di Indonesia, mahasiswa dapat menjadi garda terdepan dalam mewadahi aspirasi rakyat serta agen perdamaian dan persatuan di tengah perbedaan. Mereka dapat menjadi pembawa pesan harmoni antar suku, agama, dan budaya di Indonesia dengan berbagai kegiatan positif. Hal ini sangat penting mengingat perbedaan-perbedaan tersebut seringkali menjadi sumber konflik di tengah masyarakat. Selain itu, wawasan Nusantara juga memberikan pemahaman yang lebih luas tentang potensi sumber daya alam, sumber daya manusia, kearifan lokal, dan kekayaan budaya Indonesia lainnya dalam memperkuat merajut jati diri sebagai bagian dari negara Indonesia. Mahasiswa yang memiliki pemahaman yang mendalam tentang hal ini akan mampu menjadi agen perubahan dan merajut jati diri bangsa dengan dapat memanfaatkan sumber daya alam secara berkelanjutan dan merawat kekayaan budaya tanah air. Wawasan Nusantara juga menanamkan rasa cinta tanah air dan nasionalisme yang konstruktif dalam diri kalangan mahasiswa sebagai bagian integral negara Indonesia. Sikap nasionalisme yang konstruktif bukan berarti menolak segala sesuatu yang berasal dari luar, tetapi lebih kepada bagaimana mengadaptasi dan mengintegrasikan hal-hal positif dari luar untuk kemajuan bangsa. Mahasiswa dengan wawasan Nusantara yang kuat akan mampu merajut jati diri bangsa Indonesia dan menjadi agen perubahan yang membawa manfaat bagi bangsa dan negara. Selanjutnya pemahaman akan wawasan Nusantara yang mendalam di kalangan mahasiswa dalam era globalisasi tidak hanya terbuka terhadap dunia atau budaya luar, namun mahasiswa sebagai generasi penerus bangsa dapat bersaing dan memperkenalkan keberagaman budaya Indonesia yang unik sebagai jati diri bangsa sehingga mengangkat nama bangsa dan memperkuat rasa cinta tanah air di kalangan generasi muda. Pentingnya wawasan nusantara bagi mahasiswa dalam merajut jati diri bangsa Indonesia merupakan suatu pedoman, motivasi, dorongan dan rambu-rambu yang menentukan segala kebijakan, keputusan, tindakan dalam kehidupan bermasyarakat, berbangsa dan bernegara. Dengan pemahaman yang baik tentang wawasan nusantara, mahasiswa diharapkan dapat menjadi generasi yang peduli, menghargai persatuan, dan berkontribusi dalam memajukan bangsa Indonesia.

Perlu dipahami integrasi wawasan Nusantara dalam kehidupan mahasiswa dalam merajut jati diri bangsa tidak bisa dilakukan secara parsial. Lembaga pendidikan, khususnya perguruan tinggi, memiliki peran krusial dalam merajut jati diri bangsa dengan wawasan Nusantara di kalangan mahasiswa. Oleh karena itu dalam penerapan kurikulum pendidikan harus mampu mengintegrasikan nilai-nilai wawasan kebangsaan dan memperkuat jati diri mahasiswa serta sebagai pendidikan karakter bagi para mahasiswa. Mata kuliah yang berkaitan dengan wawasan Nusantara, Pancasila serta pendidikan kewarganegaraan Indonesia harus menjadi bagian integral dari pelaksanakan pendidikan perguruan tinggi. Pendidikan dalam perguruan tinggi juga harus mampu memberikan ruang bagi mahasiswa untuk mendalami wawasan Nusantara guna memperkuat merajut jati diri bangsa. Program-program pertukaran pelajar antar daerah Nusantara merupakan sarana efektif untuk memperkuat rasa persatuan dan persaudaraan antar mahasiswa dari berbagai wilayah di Indonesia. Melalui pertukaran ini, mahasiswa dapat saling belajar satu sama lain tentang kekayaan budaya dan kearifan lokal dari daerah asal masing-masing. Tidak hanya itu, lembaga-lembaga pendidikan tinggi juga perlu mendorong mahasiswa untuk terlibat aktif dalam kegiatan-kegiatan yang merajut jati diri bangsa dalam kalangan mahasiswa dengan wawasan Nusantara, seperti festival budaya, gelar kesenian daerah, seminar tentang kearifan lokal, atau program pelayanan masyarakat di daerah terpencil. Melalui pengalaman langsung ini, mahasiswa dapat memahami betapa kaya dan beragamnya budaya Nusantara.

Urgensi wawasan Nusantara dalam merajut jati diri bangsa mahasiswa sangatlah krusial di era globalisasi ini. Mahasiswa sebagai agen perubahan memiliki peran sentral dalam memperkuat jati diri bangsa melalui pemahaman yang mendalam terhadap wawasan Nusantara. Hanya dengan pemahaman dan penghargaan terhadap warisan budaya ini, kita dapat membangun bangsa yang kokoh, berdaya saing, dan tetap utuh dalam keberagaman di era globalisasi ini. Dengan demikian, identitas bangsa Indonesia akan tetap terjaga dan terus berkembang di tengah arus globalisasi yang kian deras. Melalui wawasan Nusantara yang kuat dalam kalangan mahasiswa tidak hanya dapat merajut dan mempertahankan jati diri bangsa, tetapi juga mampu mengadaptasi perubahan global untuk kemajuan bangsa Indonesia.

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H



BERI NILAI

Bagaimana reaksi Anda tentang artikel ini?

BERI KOMENTAR

Kirim

Konten Terkait


Video Pilihan

Terpopuler

Nilai Tertinggi

Feature Article

Terbaru

Headline