Suksesnya Pelaksanaan Sosialisasi Pendidikan tentang Bahaya Hoax dan Cyber Bullying oleh Mahasiswa UPN "Veteran" Jawa Timur di MI Al-Firdaus Gresik

Gresik, 30 Mei 2024 - Mahasiswa dari Universitas Pembangunan Nasional "Veteran" Jawa Timur mengajak siswa MI Al-Firdaus belajar tentang apa itu Hoax dan Cyber Bullying serta belajar tentang apa dampak dan cara mencegah Hoax dan Cyber Bullying. Kegiatan ini bertujuan untuk mencegah siswa kelas 5 dan kelas 6 MI Al-Firdaus dari dampak buruk yang ditimbulkan oleh Hoax dan Cyber Bullying. Dalam sosialisasi ini, mahasiswa memberikan pemahaman mendalam tentang apa itu Hoax dan Cyber Bullying, termasuk definisi, contoh-contoh nyata, dan dampak negatif yang ditimbulkannya.

Pada kegiatan sosialisasi ini Mahasiswa Universitas Pembangunan Nasional "Veteran" Jawa Timur memaparkan materi secara rinci, memberikan gambaran umum tentang Hoax dan Cyber Bullying, serta dampak negatif yang muncul dari keduanya. Mereka juga memberikan beberapa contoh kasus nyata agar siswa MI Al-Firdaus dapat lebih waspada terhadap bahaya tersebut. Selain itu, mahasiswa juga mengajukan pertanyaan terkait isu Hoax dan Cyber Bullying untuk melatih tingkat fokus dan pemahaman siswa terhadap isu tersebut. Dengan mengajukan pertanyaan-pertanyaan ini, mahasiswa berusaha memastikan bahwa siswa tidak hanya mendengar, tetapi juga memahami dan mampu menerapkan apa yang telah mereka pelajari. Siswa menunjukkan antusiasme tinggi dalam menjawab pertanyaan, dengan beberapa di antaranya memberikan jawaban yang sangat kreatif dan menunjukkan pemahaman mendalam tentang materi yang disampaikan. Partisipasi aktif siswa ini meningkatkan semangat dan menciptakan suasana yang konstruktif sepanjang kegiatan berlangsung.

Sesi Tanya Jawab Kuis (Dokpri)

Melalui sosialisasi ini, diharapkan para siswa dapat menyadari bahaya dari Hoax dan Cyber Bullying, serta lebih bijak dalam memanfaatkan teknologi untuk mendukung proses belajar mereka dan meningkatkan kualitas pendidikan di sekolah. Selain itu, kegiatan ini juga bertujuan untuk membantu desa tersebut mencapai Tujuan Pembangunan Berkelanjutan (SDGs) poin 16, yaitu Desa Damai Berkeadilan.