Ibadah Solat ini berangkat dari kata "shalat" yang diambil dari makna tasrifan shollaa, yusholli, Tashliyatan, sholatun, yang artinya doa (Sazali, 2016). , Shalat secara istilah memiliki arti sebagai ibadah yang dilakukan oleh seorang muslim yang diawali dengan gerakan takbir atul ihram dan diakhiri dengan salam. Shalat merupakan ibadah yang sangat luar biasa hal ini karena sholat menjadi satu satunya ibadah yang menjadi media paling tepat untuk dapat menghubungkan seorang hamba dengan tuhannya Allah SWT (Mujiburrahman, M., 2016). Dengan melaksanakan ibadah solat, seseorang akan dapat menghubungkan dan memfokuskan pikiran nya hanya kepada Allah sebagai Dzat yang menciptakannya serta meninggalkan segala urusan duniawinya .
Shalat menjadi salah satu kewajiban bagi semua umat muslimin yang sudah Mukallaf dan harus dikerjakan baik bagi seorang yang sedang bermukim (berdiam) maupun dalam perjalanan. Telah diketahui bahwa shalat juga merupakan bagian dari rukun Islam, tepatnya rukun islam kedua setelah syahadat. sholat merupakan salah satu tiang dari 5 tiang pendirian agama Islam, ibarat sebuah bangunan apabila ada salah satu tiangnya tiada makan bangunan tersebut akan rubuh, jadi siapa-siapa yang Mendirikan shalat, maka ia telah mendirikan agama (Islam), dan barang siapa Meninggalkan shalat, maka ia meruntuhkan agama (Islam).
Sebagai seorang muslim, wajib hukumnya untuk mengimani bahwa setiap perintah atau larangan Allah SWT untuk melaksanakan sesuatu pasti ada hikmah dibaliknya Begitu halnya degan ibadah shalat yang mana ibadah ini diperintahkan oleh Allah SWT untuk dilakukan oleh semua umat muslim tentunya banyak sekali hikmah dan juga keutamaan dari ibadah ini yang mungkin belum diketahui oleh sebagian besar muslim selain dari surga yang dijanjikan oleh Allah SWT. Salah satu hikmah dilakukannya shalat adalah manfaatnya bagi kesehatan tubuh yang mungkin masih banyak orang awam yang belum mengetahuinya.
Ditelusuri dari penelitian-penelitian yang sebelumnya telah dilakukan yang mana setiap gerakan solat memiliki manfaat yang sangat baik bagi kesehatan tubuh apabila dilakukan dengan benar sesuai kaidah tata laksana solat,, seperti contoh gerakan sujud yang memiliki manfaat untuk dapat meningkatkan kesehatan neurologis sehingga dapat terhindar dari penyakit-penyakit terkait Sistem Syaraf Pusat (Jumini, S. & Munawaroh, C., 2018). . Hal ini karena pada posisi ini akan membuat jantung berada di atas otak sehingga akan mengalirkan secara banyak darah yang kaya oksigen ke otak dengan demikian maka suply oksigen yang dibutuhkan otak akan terpenuhi dan dengan begitu maka kesehatan neurologis akan meningkat.
Gerakan salat merupakan sumber obat dari berbagai jenis penyakit, sebagai motivasi aspek kesehatan. Salah satu di antaranya adalah sebagaimana yang dijelaskan dalam hadits Nabi berikut :
Artinya: Dari Abu Hurairah dia berkata, "Nabi shallallahu 'alaihi wasallam keluar ketika matahari sedang terik, lalu aku datang dan salat. Setelah itu aku duduk dan menoleh ke arah Nabi shallallahu 'alaihi wasallam, beliau pun bersabda: "Apakah kamu sakit perut." Jawabku, "Benar wahai Rasulullah." Beliau bersabda: "Salatlah, karena dalam salat terdapat kesembuhan.". (Ibnu Majjah: 3449) ( Kosim & Hadi,2019 ).
Dari hadist yang tercantum di atas kita dapat menyimpulkan bahwa salat efektif dalam kesembuhan jasmani. Para peneliti telah menunjukkan bahwa semua gerakan dalam salat dari takbiratul ihram hingga akhir salam bermanfaat bagi kesehatan tubuh. Salat juga dianggap memiliki efek menenangkan sama seperti obat-obat penenang .Dengan syarat khusyu' dan bersungguh-sungguh saat menjalankannya.
Semua prorses fisiologis dalam tubuh manusia tidak bisa lepas dari peran hormone. Hormon adalah zat kimia yang diproduksi oleh kelenjar endokrin tubuh dan memiliki fungsi yang membantu mengendalikan hampir semua fungsi tubuh, termasuk metabolisme berbagai sistem organ selama pertumbuhan. (Anwar et al. 2005). Sehingga dibalik manfaatnya terhadap kesehatan tubuh manusia, Shalat pastinya juga akan memberikan pengaruh terhadap hormon-hormon yang bekerja . Dopamine dan Endhorphine merupakan hormon yang paling dominan dalam konteks ini.
Dopamin adalah hormon dan neurotransmitter yang berkaitan dengan motivasi, memori, perhatian, dan fokus. Dopamin ini direlease saat seseorang sedang berusaha untuk dapat meraih apa yang menjadi tujuannya (Ghosh,2018) . Seseorang dapat meningkatkan tingkat dopamin dalam otaknya secara alami dengan melaksanakan sholat, sehingga dengan kadar dopamin yang cukup maka akan menghindari seseorang dari depresi. Endorfin adalah neurotransmiter yang menyebabkan penurunan rasa sakit. Hormon ini dilepaskan selama beraktivitas untuk mengatasi rasa sakit pada saat aktivitas fisik. Hormon ini juga memicu perasaan positif yang mengarah pada euforia (kebahagiaan yang intens). Endorfin membuat diri sendiri bahagia juga membantu mengurangi kecemasan dan depresi saat dilepaskan sebagai respons terhadap rasa sakit (Ghosh,2018). Selain itu, Bacaan berulang kali yang dilakukan saat Salat dengan khusyuk,dapat mengurangi aktivitas di korteks prefrontal bersama dengan struk lobus frontal lainnya, juga dapat meningkatkan aktivitas cingulate gyrus anterior. Singulata anterior terlibat dalam regulasi emosi , pembelajaran dan memori, dan memainkan peran utama dalam menurunkan kecemasan dan lekas marah, dan meningkatkan kesadaran emosional .
Sehingga perlu ditekankan bahwa "Lakukanlah Shalat sebaik mungkin, dan sebisa mungkin sholatlah seperti yang Nabi lakukan (Khusyu' dan benar)". Karena dengan melakukan sholat ala Nabil maka manfaat yang dapat dirasakan tidak hanya untuk urusan akhirat saja, namun manfaat sehat dan bugar saat hidup di dunia juga dapat dicapai, sehingga tidak ada lagi alasan kita untuk meninggalkan perintah Allah yang satu ini.
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H