Lihat ke Halaman Asli

Nilma Yuliza

Ibu Rumah Tangga

Perjalanan adalah Pelajaran

Diperbarui: 6 Agustus 2024   19:59

Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Diary. Sumber ilustrasi: PEXELS/Markus Winkler

"Pelajaran yang sesungguhnya ada di perjalanan"


Kalimat ini benar adanya, begitu banyak pelajaran yang bisa kita dapatkan ketika melakukan perjalanan ke mana pun. Entah itu tentang melatih kesabaran, meredam keegoisan dan lain sebagainya. 

Seperti yang saya saksikan hari ini,  saya menaiki angkot 03 warna biru muda dari arah Tanah Abang menuju Benhil. Saya duduk persis di belakang sopir, dibangku panjang yang biasa diisi oleh 6 orang. Angkot terisi penuh penumpang, ada sekitar sepuluh orang. Angkot yang kami tumpangi berhenti ketika hendak melewati perlintasan kereta api di stasiun karet. Saya gak tau persis nama daerahnya, maklum anak rantau yang jarang keluar kandang.. Hehehe

Disela menunggu kereta api melintas, pak sopir melihat temannya sedang duduk sendirian dipinggir trotoar. Lalu ia panggil dan disuruh beli rokok dua batang saja. Saya yakin pak sopir itu pasti jarang merokok, sebab dia gak punya korek api, saya lihat dia pinjam korek punya temannya tersebut. Biasanya kan kalo perokok aktif pasti selalu bawa korek kemana-mana, ya kan?
Dan pak sopir memang niat berbagi ke temannya itu, sebab bisa aja dia langsung panggil yang punya warung dipinggir jalan itu buat antar rokoknya. 

Singkat cerita temannya balik dengan membawa dua batang rokok, dengan langkah gontai dia antarkan dua batang rokok itu ke pak sopir. "Buat kamu aja satu lagi itu, saya udah cukup satu ini aja, sekalian pinjam korek mu ya".. Ujar sopir. Seketika senyum sumringah terpancar di wajah temannya itu. 

Terlihat sederhana, hanya dengan sebatang rokok pak sopir udah memasukkan kebahagiaan ke dalam hati temannya. Sembari bilang makasih berkali-kali, dia kembali ke pinggir trotoar sambil menikmati sebatang rokok tersebut. 

Bagaimana dengan kita?
Sudahkah memasukkan kebahagiaan ke dalam hati orang lain dengan hal sederhana yang kita bisa?
Atau sebaliknya, tanpa sadar telah menghancurkan perasaan sesama dengan ucapan yang kadang gak disengaja keluar begitu saja? 

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H




BERI NILAI

Bagaimana reaksi Anda tentang artikel ini?

BERI KOMENTAR

Kirim

Konten Terkait


Video Pilihan

Terpopuler

Nilai Tertinggi

Feature Article

Terbaru

Headline