Lihat ke Halaman Asli

Nilma Yuliza

Ibu Rumah Tangga

Hidup yang Tidak Diuji, Tidak Layak untuk Dijalani

Diperbarui: 28 Juli 2024   16:52

Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Diary. Sumber ilustrasi: PEXELS/Markus Winkler

Belakangan ini lagi suka dengerin kajian filsafat Dr. Fahruddin Faiz di YouTube. Ada salah satu tema yang ngena banget di hati yaitu tentang "Hidup yang tidak diuji, tidak layak untuk dijalani."

Bener juga yaa...
Jika hidup tanpa diuji, darimana kita tau kelayakannya  untuk bisa dijalani.

Analoginya seperti sebuah barang,
Di pabriknya, barang tersebut akan melewati proses quality control terlebih dahulu sebelum dipasarkan. Dikontrol gimana kualitasnya, daya tahannya, kekuatannya dan lain sebagainya. Agar menghasilkan barang yang terbaik.

Begitu juga dengan hidup, akan melewati ujian-ujian untuk menjadi manusia yang berkualitas dan layak.

Terus kadang kita ngerasa gini, kenapa orang lain gak diuji seperti saya ya.
Karena kamu dan orang lain itu ibarat barang yang berbeda. Misalnya yang satu ager-ager dan yang satu ember anti pecah, gak mungkin kan sama-sama diuji dengan dibanting, yang ada tuh ager-ager bakal ambyar.

Tidak ada manusia yang tidak diuji, semua sedang berjuang dengan ujiannya masing-masing.

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H




BERI NILAI

Bagaimana reaksi Anda tentang artikel ini?

BERI KOMENTAR

Kirim

Konten Terkait


Video Pilihan

Terpopuler

Nilai Tertinggi

Feature Article

Terbaru

Headline