Lihat ke Halaman Asli

Nilma Yuliza

Ibu Rumah Tangga

Beberes dan Kesehatan Mental

Diperbarui: 25 Juli 2024   19:06

Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Diary. Sumber ilustrasi: PEXELS/Markus Winkler

Sebagai ibu rumah tangga, kita pasti pernah merasakan bosan dengan rutinitas dirumah, setiap hari harus ketemu dengan pekerjaan yang sama dan dilakukan berulang-ulang.

Sebagian mungkin memilih untuk nongkrong diluar rumah sekedar mengobrol melepaskan penat mengalihkan kebosanan itu. Ada juga sebagian menyibukkan diri dengan hobinya, entah itu olahraga, menjahit, menenun dan lain sebagainya. Tapi ketika kembali lagi melihat isi rumah, kesumpekan itu kembali menghampiri. Sebab hanya fokus mencari peralihan tanpa memperbaiki sumbernya.

Nah, gimana dong caranya?

Beberapa waktu lalu kita pernah bahas tentang Konmari, di bukunya Konmari menuliskan bahwa salah satu cara menjaga kesehatan mental dirumah adalah dengan Bebenah atau Beberes. "Lha, ini kan saya tiap hari bebenah sampai bosan begini"... Mungkin kita berceletuk begitu yaa hehehe.

Bebenah atau Beberes dalam konteks kita berbeda dengan yang dipaparkan oleh Konmari. Dalam pemahaman kita, bebenah itu yaa nyapu, ngepel, nyuci, nyiram dan nyinyi yang lainnya.

Dalam artian yang sebenarnya bebenah itu menata ulang atau men set up layout ruangan, membuang yang gak diperlukan dan memaksimalkan barang yang ada.

"Lah, kalo gitu capek dong, harus mengacak seisi rumah".. Celetuk kita lagiii.

 
Eitts...
Sabar dulu wankawan..
si Konmari menuliskan lagi tips agar gak capek mengerjakannya. Dilakukan perbagian, jangan sekali acak semua isi rumah, yang ada akan semakin capek melihat semua kayak kapal pecah kan.

Misalnya hari ini kita utak atik khusus dikamar saja, entah itu mengganti posisi tempat tidur, mengecat ulang dindingnya atau menyingkirkan pakaian, kertas-kertas dan barang yang gak pernah digunakan.

Cobain deh..
Setelah itu kita akan merasakan vibe yang berbeda, terasa lebih fresh.

Mungkin konsep ini juga sama dengan masalah hati dan pikiran kita. Ketika pikiran ruwet dan hati galau, kita sibuk healing sana sini mencari peralihan. Padahal sumber yang mesti diperbaiki itu ialah diri sendiri. 

Halaman Selanjutnya


BERI NILAI

Bagaimana reaksi Anda tentang artikel ini?

BERI KOMENTAR

Kirim

Konten Terkait


Video Pilihan

Terpopuler

Nilai Tertinggi

Feature Article

Terbaru

Headline