Lihat ke Halaman Asli

Adilla Nilia Putri

Mahasiswa UIN Syarif Hidayatullah Jakarta

Menyelami Esensi Evaluasi Pendidikan Islam

Diperbarui: 19 November 2023   14:52

Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Ilmu Sosbud dan Agama. Sumber ilustrasi: PEXELS

Evaluasi dalam konteks pendidikan berasal dari bahasa Inggris "evaluation," dalam bahasa Arab dikenal sebagai "al-Taqdr," dan dalam bahasa Indonesia diartikan sebagai "penilaian." Evaluasi mencakup dua kegiatan utama, yaitu pengukuran dan penilaian. Proses evaluasi diakhiri dengan pengambilan keputusan yang berkaitan dengan nilai dan manfaat dari hasil evaluasi.

Evaluasi memiliki cakupan yang lebih luas daripada penilaian, yang terfokus pada aspek-aspek tertentu. Jika evaluasi menilai sistem pembelajaran secara menyeluruh, istilah yang tepat adalah evaluasi, sementara penilaian cocok untuk menilai satu atau beberapa komponen pembelajaran, seperti hasil belajar.

Evaluasi, penilaian, dan pengukuran memiliki perbedaan dalam pendekatan kualitatif dan kuantitatif. Evaluasi bersifat kualitatif dan kuantitatif, sementara penilaian bersifat kualitatif, dan pengukuran bersifat kuantitatif.

Tujuan evaluasi terbagi menjadi umum dan khusus. Tujuan umumnya melibatkan pengumpulan bukti tentang perkembangan peserta didik dan menilai efektivitas metode pengajaran. Tujuan khususnya termasuk merangsang kegiatan peserta didik dan menemukan faktor-faktor keberhasilan dan ketidakberhasilan peserta didik.

Fungsi evaluasi mencakup tiga pokok utama, yaitu mengukur kemajuan, mendukung penyusunan rencana, dan melakukan perbaikan. Secara khusus, evaluasi berfungsi secara psikologis, didaktik, dan administratif.

Dalam konteks pembelajaran, evaluasi bertujuan untuk perbaikan dan pengembangan sistem pembelajaran, serta mendukung proses akreditasi lembaga pendidikan. Evaluasi tidak hanya berkaitan dengan proses dan hasil belajar tetapi juga mencakup semua komponen pembelajaran. Evaluasi dalam bidang pendidikan memiliki beberapa kegunaan, yaitu :

  • Pertama, evaluasi membuka kemungkinan bagi evaluator untuk memperoleh informasi tentang hasil-hasil program pendidikan. 
  • Kedua, evaluasi membuka peluang untuk menilai relevansi program pendidikan dengan tujuan yang ingin dicapai.
  • Ketiga, evaluasi memungkinkan perbaikan, penyesuaian, dan penyempurnaan program pendidikan agar dapat mencapai tujuan yang diinginkan.

Manfaat evaluasi tidak hanya dirasakan oleh evaluator tetapi juga oleh berbagai pihak seperti guru, siswa, sekolah, masyarakat, dan pemerintah. Evaluasi diwujudkan dalam bentuk akreditasi dan sertifikasi, dan pengukuran kualitas sekolah dilakukan melalui instrumen evaluasi seperti evaluasi diri sekolah dan ujian nasional.

Ruang lingkup evaluasi pendidikan mencakup tiga komponen utama, yaitu:

  • evaluasi program pendidikan, 
  • evaluasi proses pelaksanaan pendidikan, 
  • dan evaluasi hasil pendidikan. 

Evaluasi pembelajaran mencakup domain kognitif, afektif, dan psikomotorik, serta aspek-aspek lain seperti sikap, pengetahuan, pemahaman, kecerdasan, perkembangan jasmani, dan keterampilan.

Prinsip umum evaluasi mencakup kontinuitas, komprehensif, adil, objektif, kooperatif, dan praktis. Prinsip integratif, keterlibatan siswa, koherensi, pedagogis, dan akuntabilitas juga menjadi pedoman dalam kegiatan evaluasi.

Klasifikasi evaluasi pendidikan melibatkan tiga kategori, yaitu: 

  • berdasarkan fungsi evaluasi dalam proses pendidikan, 
  • pemanfaatan informasi dari evaluasi, dan latar belakang pernyataan.
Halaman Selanjutnya


BERI NILAI

Bagaimana reaksi Anda tentang artikel ini?

BERI KOMENTAR

Kirim

Konten Terkait


Video Pilihan

Terpopuler

Nilai Tertinggi

Feature Article

Terbaru

Headline