Lihat ke Halaman Asli

Teori Behavioristik Menurut Koneksionisme Thorndike

Diperbarui: 21 Juni 2021   10:15

Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Ilmu Sosbud dan Agama. Sumber ilustrasi: PEXELS

Thorndike mengungkapkan belajar merupakan suatu usaha memecahkan masalah. berdasarkan eksperimen yang dilakukannya dan pada akhirnya mempunyai tiga hukum dalam belajar yaitu:

a.Hukum kesediaan

Merupakan kesediaan menurut segi psikomotor afektif kognitif sebelum boleh belajar titik aturan ini mengajarkan bahwa pada menaruh respons subject wajib siap dan disiapkan titik aturan ini menyangkut kondisi kematangan pada pedagogi baik kematangan fisik juga mental dan intelektual. Stimulus tidak akan direspon atau responnya akan lemah apabila pelajar kurang atau belum siap.

b.Hukum latihan

Latihan yang diulang-ulang buat ditingkatkan kemahirannya. Hukum ini menyatakan bahwa respon terhadap stimulus bisa diperkuat menggunakan seringnya respon itu digunakan titik hal ini membuat akibat bahwa praktik khususnya pengulangan pada pedagogi merupakan krusial buat dilakukan.

c.Hukum kesan

Kesan yang menyenangkan menaikkan interaksi antara rangsangan dan mobilitas balas. Hukum menyatakan bahwa tercapainya keadaan yang memuaskan akan memperkuat interaksi antara stimulus dan respon. Maksudnya apabila respon terhadap stimulus menyebabkan sesuatu yang memuaskan contohnya menyenangkan maka subjek akan menaruh respon yang lebih cepat dan intens. Jika interaksi stimulus dan respon tidak diikat sang sesuatu yang memuaskan maka respon itu akan melemah atau bahkan tidak akan terdapat respon sama sekali.

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H




BERI NILAI

Bagaimana reaksi Anda tentang artikel ini?

BERI KOMENTAR

Kirim

Konten Terkait


Video Pilihan

Terpopuler

Nilai Tertinggi

Feature Article

Terbaru

Headline