Lihat ke Halaman Asli

Presfektif Antropologi Budaya Pada Tradisi Rokat Tase di Kalangan Masyarakat Pesisir Madura

Diperbarui: 27 Januari 2023   16:33

Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Ilmu Sosbud dan Agama. Sumber ilustrasi: PEXELS

              PRESFEKTIF ANTROPOLOGI BUDAYA PADA TRADISI ROKAT TASE’ DI KALANGAN MASYARAKAT PESISIR DI MADURA

                        

   Abstrak 

Rokat tase’ atau petik laut adalah sebuah tradisi yang masih dilestarikan oleh masyarkat di Madura untuk mengungkapkan rasa syukur kepada tuhan atas hasil laut dan meminta keselamatan serta kesejahteraan bersama. Tujuan dari penelitian ini adalah untuk mengkaji lebih mendalam mengenai kebudayaan Rokat Tase’ yang dikaji menggunakan ilmu antropologi budaya serta mengetahui bagaimana masyarakat melaksanakan upacara tradisi Rokat Tase’ di Madura. Metode penelitian yang digunakan dalam penelitian ini adalah kualitatif dengan jenis penelitian kebudayaan yang dikaji melalui aspek fenomena social di dalam maasyarakat,  dengan penyajian data berupa narasi , dan pendekatan yang digunakan yaitu pendekatan deskriptif fenomenalogy. Pemerolehan data dilakukan dengan cara study literatur. Hasil dari penelitian ini adalah masyarakat pesisir di Madura masih melestarikan tradisi Rokat Tase’ .Tradisi ini sudah ada sejak zaman dahulu kala dan dilaksanakan setiap setahun sekali. Rokat  Tase’ biasanya diselenggarakan pada bulan enam atau tujuh  dikarenakan pada bulan tersebut nelayan mendapatkan hasil ikan yang melimpah dan acara tarsebut dilakukan ditempat yang biasa digunakan untuk pelelangan ikan. Para nelayan akan menghias perahunya untuk mengikuti tradisi ini. Biasanya masyarakat Madura akan menyelenggarakan tradisi ini dalam lima hari berturut – turut dengan berbagai rangkaian kegiatan seperti perlombaan sapi betina yang telah didandani, acara tayuban,pementasan ketoprak, pengajian dan hari terakhir para nelayan akan menghiasi kapal mereka dan malarung sesaji di tengah laut.

Keywords: Rokat Tase’, nelayan, Madura, tradisi, rangkaian kegiatan.

 PENDAHULUAN 

  Indonesia adalah negri yang kaya akan budaya , adat istiadat, dan karakteristik masyarakatnya yang beragam. Indonesia adalah negara kesatuan dengan sejuta keberagaman. Di dalam kehidupan sehari – hari masyarakat tentunya tidak akan terlepas dari budaya atau kebudayaan yang mengiringi kehidupan mereka dalam keseharian nya. Suatu kebudayaan tentunya sudah ada sejak zaman terdahulu yang kemudian turun – temurun dan diimplementasikan oleh generasi selanjutnya. Salah satu contoh kebudayaan yang hidup dan berkembang di kalangan masyarakat adalah adat istiadat atau tradisi. Kebudayaan merupakan cerminan dari kehidupan, perilaku serta tingkah laku masyarakat terhadap lingkungan. Adat istiadat adalah suatu kebiasaan yang berkembang di dalam masyarakat dan dilakukan secara berulang yang kemudian menjadi sebuah kepercayaan yang dihormati. Sedangkan tradisi adalah suatu kebudayaan yang diwariskan oleh nenek moyang yang sudah menjadi kepercayaan dan keyakinan serta memiliki tujuan tertentu. Indonesia adalah negri yang kaya akan adat istiadat dan tradisi nya, karena hampir di setiap daerah memiliki suatu adat dan tradisi yang bisa lebih dari satu dan berbeda dengan daerah lainnya.Setiap masyarakat tentunnya memiliki kehidupan social budaya yang membedakan dengan masyarakat lainnya. Di dalam kebudayaaan terdapat niali – nilai serta norma -norma yang berlaku di dalam kehidudpan bersosial.Masyarakat akan menerapkan apapun yang diajarkan oleh nenek moyang mereka dan kemudian berupaya untuk mempertahankan nilai – nilai yang ada, meskipun tidak menutup kemungkinan bahwa nilai – nilai tersebut dapat berubah dan terkikis oleh kemajuan zaman.Sebuah kebudayaan dapat dikaji dengan ilmu antropologi budaya yaitu sebuah ilmu yang mempelajari tentang kebudayaan pada manusia. Ilmu antropologi penting untuk mengkaji serta mengetahui pola tingkah laku manusia didalam bermasyarakat. Ilmu antropologi budaya berusaha untuk mengekpresikan konsep suatu budaya . Kebudayaan dalam presfektif antropologi budaya adalah sebagai penerapan,cerminan, pandangan seni serta hasil karya cipta manusia yang dipergunakan dalam prosses adaptasi dengan lingkungannya untuk memenuhi kebutuhan hidup. Indonesia memiliki sejuta  keberagaman budaya . Salah satu pulau yang memiliki segudang adat istiadat dan tradisi yaitu Madura yang merupakan sebuah pulau yang terletak di sebelah timur laut Jawa Timur yang ditinggali oleh suku Madura , dengan memiliki kebudayaan yang khas dan melekat di dalam kehidupan bermasyarakat nya. Salah satu adat dan tradisi yang masih dilestarikan oleh suku ini adalah tradisi Rokat Tase’atau petik laut.Rokat Tasek’atau petik laut adalah suatu tradisi yang sudah turun temurun dan dilestarikan oleh masayarakat khususnya yang tinggal di pesisir pantai di Madura. Tradisi ini dilakukan guna untuk mengungkapkan rasa syukur kepada tuhan atas hasil laut yang menjadi sumber pendapatan para nelayan, tradisi ini dilakukan juga untuk meminta keselamatan serta perlindungan dari bala’ atau petaka saat melaut. Rokat Tase’atau petik laut  hampir sama dengan acara slametan atau syukuran yang memiliki makna serta tujuan yang hampir sama yaitu untuk mengungkapkan rasa syukur kepada Tuhan Yang Maha Esa, namun yang membedakan adalah tata cara serta rangkaian kegiatan nya di dalam tradisi Rokat Tase’di Madura. Dari tradisi Rokat Tase’ini membuktikan bahwasannya begitu pentingnya hasil laut bagi masyarakat pesisir yang bermatapencaharian sebagai nelayan .

    Pulau Madura di kelilingi oleh banyak laut dan pantai, sehingga masyarakatnya sebagian besar sangat bergantung pada laut sebagai penghasila untuk mereka memenuhi kehidupan sehari – hari. Dengan adanya tradisi Rokat Tase’ ini akan lebih membangun semangat bagi masyarakat sekitar pesisir pantai untuk terus giat bekerja dan menjaga kelestarian alam terutama laut untuk kesejahteraan bersama. Tradisi ini dianggap sebagai suatu keistimewaan bagi masyarakat pesisir pantai di Madura. Walaupun di zaman sekarang ini yang sudah canggih akan teknologi dan perekembangan ilmu pengetahuan yang pesat bisa berpengaruh pada perubahan budaya , namun perlu di pahami bahwa sebuah tradisi tidak bisa berubah secara menyeluruh, tetapi ada sebagian yang di tambah ataupun dikolaborasikan sesuai dengan perkembangan zaman dan kehidupan masyarakat nya. Suatu tradisi dipersembahkan kepada yang diagungkan atau dianggap suci yaitu kepada kepercayaan masyarakat atau tuhan mereka dan hal ini akan terus berjalan turun- temurundalam rangka menjaga kewajiban atau suatu keharusan terhaadap yang tuhannya, yang kemudian hal tersebut mejaadi kepeercayaan religi. Ketergantungan masyarakat kepada hal mistis dan gaib sudah ada sejak zaman dahulu kala sampai saat ini atas kepercayaan yang dianggap kebenaranya, ketergantungan ini lah yang masih melekat di kalangan masyarakat khususnya yang tinggal di daerah pesisir Madura. Masyarakat Madura mengganggap tradi Rokat Tase’ adalah sebuah simbol yang dominan bagi masyarakat yang tinggal di pesisir pantai. Tradisi ini rutin dilakukan oleh masyarakat untuk tetap menjaga hubungan yang baik dengan penjaga laut yang mereka anggap sebagai pemberi kesejahteraan,keselamatan serta hasil laut, namun hal ini tidak bermaksud untuk menyimpang dari agama islam, setelah agama islam masuk ke Madura tradisi ini tetap berlangsung namun dengan menghilangkan unsur – unsur yang dianggap bertentangan dengan agama islam dan kemudian dipadukan dengan kaidah – kaidah yang ada dalam ajaran agama islam. Masyarakat pesisir pantai di Madura dulunya meykini akan roh – roh halus atau kepercayaan animisme tetapi setelah masuknya kebudayaan islam dengan adanya nilai  - nilai islam maka kepercayaan itu mulau berubah meski tidak sepenunya karena disesuaikan dengan ajaran agama islam yang mana mayoritas masyarakat pesisir pantai di Madura beragama islam. Dengan memperhatikan pembahasan diatas, maka peneliti tertarik untuk mengkaji lebihbmendalam mengenai tradisi ini dengan mwngangkat judul “ PRESFEKTIF ANTROPOLOGI BUDAYA PADA TRADISI ROKAT TASE’ DI KALANGAN MASYARAKAT PESISIR DI MADURA “. 

METODE PENELITIAN

    Dalam sebuah penelitian tentunya harus memperhatikan metode yang akan digunakan, hal ini bertujuan untuk memperoleh data yang valid yang akan mempermudah penulisan dalam penelitian. Metode penelitian yang digunakan dalam penelitian ini adalah kualitatif dengan jenis penelitian kebudayaan yang dikaji melalui aspek fenomena social di dalam masyarakat,  dengan penyajian data berupa narasi dan pendekatan yang digunakan yaitu pendekatan deskriptif fenomenalogy dengan menggambarkan keadaan mengenai tradisi Rokat Tase’. Alasan peneliti menggunakan metode ini karena objek yang diteliti adalah fenomena social yang ada di dalam masyarakat Madura . Sumber data yang diperoleh dari studi literatur atau studi kepustakaan.

 HASIL DAN PEMBAHASAN 

Halaman Selanjutnya


BERI NILAI

Bagaimana reaksi Anda tentang artikel ini?

BERI KOMENTAR

Kirim

Konten Terkait


Video Pilihan

Terpopuler

Nilai Tertinggi

Feature Article

Terbaru

Headline