Problema hati sudah biasa dalam naungan
Nikmati selalu, jalani selalu meski tersendat-sendat
Sumber kesejahteraan didapat, mau kemanakah ku berhaluan?
Muak sekali menghirup udara panas dalam ruangan dingin
Apakah kita berteman baik?
Nyatanya masalah sepele jadikan bahan makanan bangkai
Membusuk di belakang, di depan hanya pemanis yang diberikan
Kekurangan jadikan candaan yang berulang-ulang
Kini ditemukan dengan sang polemik racun
Bertanya padaku “apakah kau mau bermuara?”
Tanpa memberikan kata, cukup kekehan kecil