Lihat ke Halaman Asli

Agar Berkat Mengalir Tak Henti

Diperbarui: 26 Juni 2015   16:03

Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Humaniora. Sumber ilustrasi: PEXELS/San Fermin Pamplona

“Demikianlah hendaknya terangmu bercahaya di depan orang, supaya mereka melihat perbuatanmu yang baik dan memuliakan Bapamu yang di sorga.” (Matius 5:16) Saya juga tidak mengerti, mengapa tiba-tiba pikiran saya melayang ke peristiwa di akhir tahun 99. Saat itu, saya sedang memimpin rombongan ke Israel sebagai pembina rohani. Secara keseluruhan Israel mempunyai kesan yang khusus, karena saya telah ’mengenal’ Israel cukup lama, yaitu pada waktu saya memasuki dunia sekolah teologi. Namun ada hal yang sangat menarik, yaitu pada waktu saya sampai di Laut Mati. Sesuai dengan namanya, Laut Mati memang tidak berpenghuni, di dalam laut itu tidak ditemukan binatang hidup. danau galilea Sangat berbeda dengan waktu ada di Danau Galilea. Di Galilea, bila kita melongokkan kepala kita melihat di daerah pelabuhan, kita bisa melihat betapa banyaknya ikan berkeriapan di dalam air. Bila Anda naik kapal kecil menyeberangi danau itu, Anda akan lebih tercengang-cengang pada waktu Anda, dari perahu, ’membuang’ roti ke dalam air, tidak usah menunggu lama ikan akan muncul dari dalam air dan akan menelan habis roti itu. Itu di danau Galilea. laut mati Kembali ke Laut Mati. Sebenarnya air dari sungai Yordan yang juga mengairi danau Galilea pada akhirnya semuanya ngumpul di laut ini. Tetapi anehnya, di laut ini tidak ada ikan hidup satu pun yang berenang di laut itu. Mengapa? Laut itu hanya menerima, tetapi tidak bisa menyalurkan airnya ke mana-mana, karena ia terletak 417,5 m di bawah permukaan laut. Dan, itu merupakan titik terendah di permukaan bumi. Laut Mati amat asin, yang membuatnya tak mungkin bagi makhluk hidup untuk hidup. Inilah alasan namanya. Bagaimanapun, ini tak benar-benar mati, karena beberapa jenis bakteri bisa hidup di sini. Pelajaran yang kita dapatkan adalah bahwa “Tuhan telah memberkati kita, supaya kita bisa menjadi berkat. Eh... ada sukacita lho, pada waktu kita memberi. Buktikan! [AR]




BERI NILAI

Bagaimana reaksi Anda tentang artikel ini?

BERI KOMENTAR

Kirim

Konten Terkait


Video Pilihan

Terpopuler

Nilai Tertinggi

Feature Article

Terbaru

Headline