Lihat ke Halaman Asli

Nila Cahya

Mahasiswi S1 prodi Pendidikan Ilmu Pengetahuan sosial, Fakultas Ilmu Tarbiyah dan Keguruan, UIN Syarif Hidayatullah Jakarta

Mengapa Saya Takut terhadap Kebebasan Berekspresi di Negara Ini?

Diperbarui: 27 Juni 2023   18:40

Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Ilmu Sosbud dan Agama. Sumber ilustrasi: PEXELS

Permasalahan yang disampaikan oleh Bima Yudho Saputro tentang "alasan lampung tidak maju-maju". Infrastruktur yang terbatas banyak proyek infrastruktur di Lampung yang terbengkalai, seperti proyek pembangunan kota baru yang tak kunjung selesai.

Aliran dana dari pemerintah pusat yang cukup besar juga tidak sepenuhnya digunakan dengan efektif, sehingga pembangunan terhambat. Jalan-jalan yang rusak Jaringan jalan di Lampung masih banyak yang rusak dan tidak terawat dengan baik.

Hal ini menghambat mobilitas dan aksesibilitas, berdampak negatif pada pertumbuhan ekonomi. Sistem pendidikan yang lemah, Proses penyaringan peserta didik di Lampung dikatakan sering terjadi kecurangan.

Ada indikasi bahwa beberapa orang yang bekerja di sektor pendidikan, seperti dosen atau rektor, melakukan nepotisme dengan memasukkan keluarganya sebagai peserta didik.

Selain itu, adanya penyebaran kunci jawaban ujian nasional yang berasal dari pemerintah juga mencerminkan kelemahan dalam sistem pendidikan. Tata kelola yang lemah dan korupsi Birokrasi yang tidak efisien dan lemahnya penegakan hukum menjadi kendala di Lampung.

Korupsi merajalela dan suap menjadi hal yang umum terjadi. Hal ini menghambat pembangunan dan menurunkan kepercayaan masyarakat terhadap pemerintah. Ketergantungan pada sektor pertanian Lampung merupakan salah satu provinsi dengan kontribusi sektor pertanian yang cukup besar.

Namun, ketergantungan yang tinggi pada sektor ini membuat Lampung rentan terhadap ketidakstabilan harga. Ketidakstabilan harga dapat berdampak negatif pada ekonomi dan kesejahteraan masyarakat Lampung.

Perlu diingat bahwa penjelasan di atas merupakan pendapat dari penanya, dan faktor-faktor tersebut mungkin tidak mencakup semua aspek yang mempengaruhi kemajuan Lampung.

Saya berpendapat bahwa pemuda pemudi penerus bangsa Indonesia harus memiliki pemikiran, sudut pandang dan kepedulian seperti Bima, agar setiap pemuda generasi milenial ini lebih berani dalaam mengekspresikan aspirasi mereka tanpa takut pada ancaman-ancaman yang mungkin akan terjadi.

Tapi disisi lain saya pribadi belum bisa seperti Bima yang menyampaikan pendapatnya kepada masyarakat luas. ada beberapa faktor yang dapat mempengaruhi perasaan untuk menyampaikan aspirasi saya terhadap kebebasan berekspresi.

1. Tekanan sosial dan intimidasi: Terkadang kebebasan berekspresi bisa menjadi kontroversial atau bertentangan dengan pendapat mayoritas. Ketakutan akan reaksi negatif atau pembalasan dari komunitas atau kelompok tertentu dapat membuat saya enggan berbicara.

Halaman Selanjutnya


BERI NILAI

Bagaimana reaksi Anda tentang artikel ini?

BERI KOMENTAR

Kirim

Konten Terkait


Video Pilihan

Terpopuler

Nilai Tertinggi

Feature Article

Terbaru

Headline