Kartu Indonesia Pintar Kuliah Masih Melesat Sasaran: Apa yang Perlu Diketahui?
Beasiswa KIP-K merupakan program pemerintah berupa bantuan pendidikan yang sangat bermanfaat untuk membantu anak-anak bangsa melanjutkan pendidikan ke jenjang yang lebih tinggi. Beasiswa ini dulu dikenal dengan bidikmisi yang kemudian pada tahun 2021 diganti menjadi KIP-K.
Sasaran penerimanya adalah siswa yang saat SMA atau SMK dan yang sederajat memiliki KIP Dikdasmen, selain itu menyasar pada calon mahasiswa dari keluarga peserta Program Keluarga Harapan (PKH) atau pemilik Kartu Keluarga Sejahtera (KKS) dan pemilik Surat Keterangan Tidak Mampu ( SKTM).
Namun, sayangnya, masih banyak ditemukan kasus di mana beasiswa ini tidak tepat sasaran. Hal ini tentu saja sangat disayangkan karena berpotensi merugikan siswa yang benar-benar membutuhkan bantuan. Sehingga mimpi yang ingin dicapai harus tertunda karena ketidakmampuan dalam hal ekonomi ini.
Apa itu KIP-K Tidak Tepat Sasaran?
KIP tidak tepat sasaran artinya beasiswa ini diterima oleh orang yang seharusnya tidak berhak menerimanya, atau sebaliknya, ada yang berhak tapi tidak mendapatkannya. Hal ini tentu sangat disayangkan karena dapat merugikan banyak pihak.
Penyebab KIP-K Tidak Tepat Sasaran
Beberapa faktor yang menyebabkan KIP-K tidak tepat sasaran antara lain:
- Data yang tidak akurat: Data tentang calon penerima beasiswa seringkali tidak akurat atau tidak up-to-date. Hal ini bisa disebabkan oleh kesalahan dalam pendataan, perubahan kondisi ekonomi keluarga, atau faktor lainnya. Serta ada nya data data yang tidak sesuai dengan keadaan yang sesungguhnya.
- kutipan ini mengingatkan kita pada Al-Quran Surat An-Nisa ayat 58, yang artinya “Sesungguhnya Allah menyuruh kamu untuk menyampaikan amanat kepada yang berhak menerimanya, dan apabila kamu menetapkan hukum di antara manusia hendaknya kamu menetapkannya dengan adil. Sesungguhnya Allah sebaik-baik yang memberi pengajaran kepadamu. Sesungguhnya Allah Maha Mendengar lagi Maha Melihat (Q.S An-Nisa: 58).
- Proses seleksi yang kurang transparan: Proses seleksi yang tidak transparan dapat membuka peluang terjadinya kecurangan atau nepotisme serta karna orang orang yang berhak menerima kurang mencari tau tentang kipk sehingga kipk menjadi semakin jauh dengan mereka.
- Kurangnya sosialisasi: Banyak calon penerima beasiswa yang tidak mengetahui tentang program KIP-K atau persyaratan yang harus dipenuhi. Karena kurang nya relasi dan sosialisasi mereka semakin tenggelam dan tak terlihat
- Penyalahgunaan wewenang: Oknum tertentu mungkin menyalahgunakan wewenangnya untuk mengarahkan penyaluran beasiswa kepada orang-orang tertentu banyak dari penerima beasiswa yang ternyata adalah keluarga keluarga yang bisa dibilang sangat mampu.
Hal ini juga pernah dibahas oleh artikel STMIK WIDYA CIPTA DHARMA https://jurnal.wicida.ac.id/index.php/sebatik/article/download/1137/310/2257
Dampak KIP-K Tidak Tepat Sasaran
KIP-K yang tidak tepat sasaran dapat menimbulkan dampak negatif yang cukup serius, seperti:
- Ketidakadilan: Siswa yang benar-benar membutuhkan bantuan tidak mendapatkannya, sedangkan yang tidak membutuhkan justru mendapatkannya karna kurang nya pengawasan serta kurang nya perhatian pemerintah dapat menimbulkan setidakadilan yang cukup serius.
- Kepercayaan masyarakat menurun: Kepercayaan masyarakat terhadap program pemerintah akan menurun jika banyak ditemukan kasus ketidaktepatan sasaran. Serta masyarakat akan menganggap dana atau pajak yang harus mereka keluarkan tidak dipergunakan dengan baik.
- Penyalahgunaan anggaran: Anggaran negara yang seharusnya digunakan untuk membantu siswa yang membutuhkan justru digunakan untuk kepentingan pribadi atau kelompok tertentu. Masalah ini harus menjadi PR bagi para petinggi pemerintah.
Solusi untuk Mengatasi Masalah KIP-K Tidak Tepat Sasaran
Untuk mengatasi masalah KIP-K tidak tepat sasaran, perlu dilakukan beberapa upaya, antara lain:
- Peningkatan akurasi data: Data tentang calon penerima beasiswa perlu diperbarui secara berkala dan diverifikasi secara ketat. Perlu dilakukan pengecekan data pertahunnya.
- Penguatan pengawasan: Perlu dilakukan pengawasan yang ketat terhadap seluruh proses pelaksanaan program KIP-K, mulai dari pendaftaran hingga penyaluran dana.
- Peningkatan transparansi: Seluruh proses seleksi dan penyaluran dana harus dilakukan secara transparan dan dapat diakses oleh publik.
- Sosialisasi yang lebih intensif: Pemerintah dan pihak terkait perlu melakukan sosialisasi yang lebih intensif kepada masyarakat tentang program KIP-K.
Pesan untuk generasi muda
Gapailah mimpimu setinggi mungkin, walaupun dirimu terhalang dalam hal ekonomi tapi jika dirimu mau berusaha untuk mencari peluang beasiswa hal yang menurutmu mustahil pasti akan diterlaksana seperti yang dijelaskan dalam kutipan "Baginya (manusia) ada (malaikat-malaikat) yang menyertainya secara bergiliran dari depan dan belakangnya yang menjaganya atas perintah Allah.