Lihat ke Halaman Asli

Tentang Rumitnya Pendidikan

Diperbarui: 7 Juli 2024   22:36

Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Pendidikan, rumit ya:) (sumber: https://www.nationalelfservice.net/cms/wp-content/uploads/2020/01/shutterstock_184763024.jpg) 

Pendidikan hingga saat ini, masih menjadi jalan utama untuk bisa meraih cita-cita. Entah formal atau non formal. Dibatasi ruang kelas atau ruang semesta. Kita bisa pastikan bahwa, adanya proses pendidikan yang membuat setiap orang menemukan apa yang menjadi lentera hatinya.

Pendidikan bagi banyak orang, dipercaya menjadi sebuah sihir kehidupan. Tidak sedikit cerita bagaimana kehidupan keluarga yang berubah karena kaum-kaum yang terdidik di dalamnya.

Dan bilapun ada yang mengklaim dirinya, bisa sukses tanpa pendidikan, sesungguhnya justru membuktikan bahwa ia mengalami sebuah proses pendidikan.

Cerita Newton yang putus sekolah, lalu belajar di alam dan menghasilkan formulasi hukum Newton yang termasyhur hingga kini. 

Atau di era terbaru, bagaimana Steve Jobs keluar dari kampusnya. Lalu kemudian menjadi inovator produk teknologi yang banyak digunakan saat ini. Stay foolish! Stay hungry! Begitu pesannya untuk terus merasa perlu belajar dan lapar akan sebuah proses yang mendidik.

Dan masih banyak contoh-contoh lain, yang lagi-lagi, meski dianggap putus sekolah alias tidak lulus pendidikan, namun menjadi tokoh yang dikenal luas. Justru ternyata mereka mendapatkan pendidikan yang berharga ketika berada di luar institusi pendidikan.

Di sinilah kita akhirnya ketemu persimpangan, bahwa bagaimana pendidikan terutama yang formal, belum sepenuhnya bisa mengakomodasi kebutuhan manusia. Rumit bukan?

Di lain sisi, apakah semua orang bisa seperti orang-orang sukses tanpa melalui pendidikan formal. Tentu kita bisa bandingkan, bahwa masih tetap lebih terbuka kesempatan untuk seseorang bisa sukses karena keseriusan mengikuti proses pendidikan formal.

Nah, tentang rumitnya pendidikan ini perlu kita pahami bersama. Bila kita coba uraikan dan membuat simplifikasi, justru akan semakin menemukan kerumitan. Coba adopsi dari sistem pendidikan negara lain, kurikulum yang inovatif, STEM, SCL, HOTS, dan seterusnya. Makin rumit kan.

Oleh karena itu, marilah untuk terus berusaha memahami betapa rumitnya pendidikan. Itu pun adalah proses pendidikan, self-learning. Sudah paham sekarang? :)

Halaman Selanjutnya


BERI NILAI

Bagaimana reaksi Anda tentang artikel ini?

BERI KOMENTAR

Kirim

Konten Terkait


Video Pilihan

Terpopuler

Nilai Tertinggi

Feature Article

Terbaru

Headline