Lihat ke Halaman Asli

Mereka Bisa Berpelukan, Kita?

Diperbarui: 30 Agustus 2018   16:39

Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Jokowi dan Prabowo berpelukan (sumber: https://twitter.com/asumsico)

Asian Games 2018 menjadi ajang olahraga yang ternyata membawa dampak positif bagi bangsa ini. Ketika para atlet memperjuangkan merah putih berkibar dan memperdengarkan lagu kebangsaan di setiap pertandingan puncak, seluruh bangsa ikut terbawa emosi. Rasa haru dan bangga sebagai anak bangsa menjadi tumbuh dan segala perbedaan bisa dikesampingkan.

Apa yang bisa kita pelajari dari hal tersebut? Tentu, secara sederhana kita bisa merasakan bahwa olahraga bisa membawa rasa persatuan. Oleh karena itu, mari giat berolahraga, supaya dalam diri kita semakin tumbuh rasa persatuan dan persaudaraan. Tepatlah pepatah Latin berkata, Mens sana in corpore sano alias a healthy mind in a healthy body atau dalam tubuh yang sehat terdapat jiwa yang kuat.

Lalu, bila selama ini isu perpolitikan membawa kepada perpecahan, kita mungkin perlu introspeksi diri, sudah berapa lama waktu yang kita habiskan dalam sehari untuk berolahraga. Apakah kebanyakan waktu kita sibuk mencari-cari kesalahan orang lain atau sibuk memuja-muja pujaan kita? Ataukah kita terlalu banyak menikmati makan dan minum, sehingga lupa bahwa lemak-lemak jahat bisa mengancam kesehatan kita.

Nah, setelah melakukan refleksi diri terhadap pemanfaatan waktu kita dalam berolahraga, secara tidak sadar kita akan berusaha untuk memilih-milih olahraga yang bisa kita lakukan. 

Raket bulutangkis yang selama ini hanya jadi pajangan sudah mulai disentuh kembali, sambil meniru gaya permainan Jojo atau The Minions. Sepatu jogging yang sudah berdebu, kini mulai digunakan kembali untuk berlari-lari kecil sambil sesekali meningkatkan kecepatan layaknya Lalu Muhammad Zohri. Dan tinggal pilih cabang olahraga yang anda senangi.

Arena-arena olahraga pun akan semakin mulai dipadati para pengunjung. Penyewaan lapangan futsal, basket, tenis dan olahraga lainnya semakin meningkat omsetnya. Juga toko-toko olahraga semakin sering melayani permintaan konsumen untuk pembelian alat-alat olahraga. Betapa bersyukurnya kita, bukan hanya geliat olahraganya saja, geliat ekonomi pun turut berdenyut.

Semua sudah merasakan geliat Asian Games 2018 yang membawa suhu persatuan, persaudaraan, keunggulan,  dan rasa kebanggaan. Bahkan, Wakil Presiden Jusuf Kalla sebagai ketua dewan pengarah INASGOC bercanda ketika dianggap ingkar janji karena pencapaian medali emas melebihi yang ditargetkan.  Target emas awalnya 16, namun hingga kini sudah mencapai 30 emas.

Dan yang paling menarik belakangan ini adalah bagaimana ketika dua calon presiden yang akan bertarung di tahun 2019 berkumpul dalam satu arena menyaksikan pertandingan cabang olahraga pencak silat. Jokowi hadir sebagai pemimpin tertinggi di negeri ini, sementara Prabowo Subianto hadir sebagai pemimpin tertinggi di kepengurusan olahraga pencak silat.

Hanifan Yudani Kusumah, atlet pencak silat yang meraih medali emas kelas c putra 55-60 kg secara spontan menemui kedua pemimpin tersebut dan memeluk keduanya secara bersamaan. Jokowi dan Prabowo ketika dipeluk secara bersamaan menunjukkan gestur yang positif. Dengan kejadian berpelukan tersebut, kita seharusnya semakin dikuatkan bahwa persatuan, kesatuan, persaudaraan, keakraban, kehangatan, dan sebutkan kondisi lain yang bisa mendamaikan, bisa ditumbuhkan . Suhu politik mendadak menjadi reda karena momen tersebut.

Jokowi dan Prabowo bisa duduk bersama menyaksikan pertandingan  pencak silat. Kebersamaan mereka diikuti oleh pemimpin lain: Jusuf Kalla dan Megawati. Ada canda tawa dan kehangatan saat itu. Mereka bersama mendukung berjayanya merah putih di Asian Games 2018. Mereka bisa berpelukan, kita?

Salam peluk dari tepian Danau Toba:)




BERI NILAI

Bagaimana reaksi Anda tentang artikel ini?

BERI KOMENTAR

Kirim

Konten Terkait


Video Pilihan

Terpopuler

Nilai Tertinggi

Feature Article

Terbaru

Headline