Lihat ke Halaman Asli

Melancong ke Kuala Terengganu

Diperbarui: 6 Agustus 2017   08:07

Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Danau Kenyir di Terengganu (Dokumentasi Pribadi)

Perjalanan saya ke Kuala Terengganu sebenarnya bukan dalam rangka melancong untuk menghabiskan masa liburan. Namun, tujuan utama adalah mengikuti sebuah konferensi tentang perkembangan riset pariwisata yang diadakan oleh Universiti Malaysia Terengganu (UMT) pada tanggal 19-22 Juli 2017. Setelah melihat rencana rangkaian acara, ternyata diselingi dengan kegiatan tur selama konferensi untuk mengunjungi lokasi-lokasi pariwisata di Kuala Terengganu. Perjalanan terasa sangat lengkap, sambil berbagi pengetahuan tentang pariwisata, sambil menikmati tempat-tempat pariwisata dan sajian khas Kuala Terengganu.

Mengunjungi Muzium Negeri Terengganu & Masjid Kristal (Crystal Mosque)

Tur pertama yang dilakukan setelah acara pembukaan konferensi adalah mengunjungi Muzium Negeri Terengganu. Rombongan kami dibawa ke sana dengan dua bus milik UMT, salah satunya adalah double-decker yang sangat cocok untuk pelancong, sehingga kami bisa melihat suasana sekeliling selama perjalanan. Abaikan dulu berbincang dengan sesama, nikmati perjalanan perdana ini.

Mengunjungi Muzium Negeri Terengganu (Dokumentasi Pribadi)

Tiba di Muzium Negeri Terengganu, kami berkesempatan berpose di depan bangunan museum dan kemudian diarahkan menuju danau yang berada di kompleks museum. Sambil melihat-lihat peninggalan sejarah berupa rumah adat, kapal tradisional, dan beberapa satwa yang dilindungi, kami tiba di danau dan diberikan life jacket untuk bisa naik ke perahu tradisional. Kami bisa merasakan pengalaman naik perahu tradisional dengan dayung yang unik untuk sekali putaran mengelilingi danau. Namun sayangnya, keasyikan naik perahu, kami kehilangan kesempatan untuk masuk ke dalam museum karena sudah tutup.

Mengunjungi Masjid Kristal (Crystal Mosque) (Dokumentasi Pribadi)

Kami pun melanjutkan perjalanan menuju Taman Tamadun Islam yang tidak jauh dari lokasi Muzium Negeri Terengganu, syukurlah kami masih bisa memasuki kawasan taman tersebut dan terutama ke dalam Masjid Kristal yang bila dilihat sekilas mirip Taj Mahal di India. Uniknya di Malaysia, wisatawan bisa masuk ke dalam masjid untuk melihat interior masjid dan mengambil gambar suasana dalam masjid. Khusus pengunjung wanita, harus menggunakan pakaian tertutup yang disediakan di pintu masuk masjid. Setelah dari Masjid Kristal, kami kembali ke hotel untuk persiapan Conference Gala Dinner.

Pulau Redang

Acara konferensi ini menjadi sangat menarik. We're having so much fun. Hari kedua menjadi hari yang full untuk jalan-jalan karena kami sejak pagi berangkat dari hotel menuju Merang Waterfront Jetty. Ini adalah pelabuhan kapal kecil (boat) untuk menyeberang ke Pulau Redang. Sekitar dua jam perjalanan menggunakan bus dari penginapan. Untuk kali ini, ambil waktu untuk tidur selama perjalanan karena perlu tenaga fit untuk tidak melewatkan semua keseruan di pulau seberang. Sebelum naik ke boat, tentu harus foto dulu!:)

Perjalanan memakan waktu sekitar satu jam untuk bisa mencapai Chagar Hutang Pulau Redang. Ini adalah pusat riset penyu (marine turtle) milik UMT. Pusat riset yang dikelola bersih dan terawat ini bisa dijadikan wisata edukasi bagi pelancong, selain itu sering juga dibuka kesempatan untuk para volunteer yang berminat untuk bisa berperan serta menjaga kelestarian penyu laut. Kami pun diberi kesempatan untuk melihat langsung bagaimana telur penyu yang tertanam di pasir sudah menjadi bayi-bayi penyu yang siap untuk dilepaskan ke laut. Dan pesan utama yang disampaikan di sini adalah jangan membeli telur penyu untuk alasan apapun. Mari turut serta menjaga kelestarian penyu laut yang hampir punah.  Bagaimana sudah merasakan pengalaman yang seru?

Mengunjungi Pulau Redang (Dokumentasi Pribadi)

Di pulau, belum sah rasanya kalau tidak bermain di pantai. Itu yang kemudian kami lakukan, namun kami harus pindah dengan boatke Marine Park. Setibanya di sana kami disuguhi pantai pasir putih yang bersih (tak ketemu bahkan sepuntung rokok pun) dengan latar belakang bebatuan dan hijaunya hutan di seberang pantai. Tanpa banyak membuang waktu, kenakan pakaian renang, life jacket dan snorkel mu dan langsung cebur. Bermainlah bersama ikan-ikan dan suguhan terumbu karang yang tersedia. Ini saatnya mengkonsumsi vitamin sea sepuasnya.

Selepas lelah bermain air, jam sudah menunjukkan waktunya makan siang. Kami pun berpindah lagi menuju Redang Pelangi Resort. Cukup sepuluh menit, kami sudah tiba di jetty dan langsung diarahkan ke restoran. Makan siang ala buffet sudah tersedia di resto, silakan ambil sendiri, dan jangan lupa untuk membuang sisa makanan dan letakkan peralatan makan yang sudah dipakai di tempat yang sudah ditentukan. Para wisatawan pun dididik untuk menjaga kebersihan bersama-sama. Sebuah pengalaman  yang menarik dan masih jarang ditemukan di restoran maupun kawasan pariwisata di negeri tercinta.

Menjelang sore kami sudah kembali ke jetty Merang dan seterusnya menuju penginapan. Namun, bukan berarti hari ini sudah berlalu begitu saja. Setiba di hotel, saya tidak langsung mengendap di hotel. Saya sempatkan untuk menjalani sekitar hotel yang kebetulan sangat  dekat dengan Pantai Batu Buruk. Masyarakat Terengganu sangat beruntung bisa memiliki pantai terbuka yang mudah diakses, sehingga waktu senggang di sore hari bisa dimanfaatkan bersama untuk bersenda gurau di pinggir pantai. 

Halaman Selanjutnya


BERI NILAI

Bagaimana reaksi Anda tentang artikel ini?

BERI KOMENTAR

Kirim

Konten Terkait


Video Pilihan

Terpopuler

Nilai Tertinggi

Feature Article

Terbaru

Headline