Lihat ke Halaman Asli

Ironi Spanyol

Diperbarui: 20 Juni 2015   03:07

Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

angkat koper (dok pri)

Sebelum perhelatan Piala Dunia 2014 di Brasil dilangsungkan, banyak orang yang memprediksikan gemilangnya penampilan Spanyol sebagai juara bertahan. Dengan permainan tim yang atraktif, menguasai permainan, dan skill individu yang mumpuni tentu tidak perlu diragukan lagi Spanyol akan mencatat sejarah untuk menjadi juara dunia secara berturut-turut.

Namun, pertandingan penyisihan grup melawan Chile menjadi jawaban atas hingar-bingar prediksi yang menjagokan Spanyol. Hasil pertandingan 2-0 untuk kemungkinan Chile menjadi pertanda untuk Spanyol agar segera berkemas mengangkat koper meninggalkan Brasil menyusul rekan satu grupnya Australia yang juga menelan dua kekalahan.

Sebuah ironi ketika Spanyol menjadi juara dunia menelan kekalahan pertama dengan skor yang cukup telak 5-1 di awal penyisihan grup melawan Belanda, tandem mereka di final Piala Dunia 2010. Belanda dengan beringas membalaskan dendam kekalahan di final. Sebuah sinyal diberikan Belanda untuk membuat si juara bertahan cepat-cepat tersingkir.

Kekalahan dari Chile pun mengamini sinyal dari Belanda. Chile yang sebelumnya telah bertemu dengan Spanyol belum pernah menang sekali pun akhirnya memecahkan telor. Bahkan sebelumnya Chile selalu kalah bila menghadapi juara bertahan. Tentu ini menjadi kebanggaan tersendiri bagi Chile.

Secara umum bila diperhatikan apa yang menjadi penyebab kekalahan Spanyol tentu ada banyak faktor. Satu hal yang paling mencolok adalah cara bermain Spanyol yang sepertinya kurang motivasi. Pergerakan bola dari kaki ke kaki yang mereka peragakan seringkali kandas tanpa adanya penyelesaian akhir yang menciptakan peluang. Di sisi lain, perubahan susunan pemain yang dilakukan oleh pelatih Vicente del Bosque cukup mempengaruhi kondisi psikologis pemain. Lini pertahanan penyerang yang miskin kreativitas, lini tengah yang monoton, lini belakang yang lemah serta kiper yang tidak maksimal menjadi faktor penyebab Spanyol harus menundukkan kepala untuk kembali pulang.

Ironi Spanyol menjadi sebuah cerita menarik yang membumbui perhelatan Piala Dunia 2014 kali ini. Banyak laga masih akan dipertontonkan, semoga semakin menarik dan menyuguhkan kejutan-kejutan yang tidak diprediksikan sebelumnya.

Salam sepakbola!




BERI NILAI

Bagaimana reaksi Anda tentang artikel ini?

BERI KOMENTAR

Kirim

Konten Terkait


Video Pilihan

Terpopuler

Nilai Tertinggi

Feature Article

Terbaru

Headline