SOSOK INSPIRATIF
Menebar Kasih di Tengah Merintis Usaha
Demetria Endah Herisjayanti (39) ibu rumah tangga yang masih memperdulikan sesamanya meski dirinya sedang merintis usaha, dalam bidang kacamata. Ibu dua anak ini memiliki hati yang begitu besar dalam membantu sesamanya. Ia tunjukan dengan memberikan potongan harga bagi siapa saja yang kesulitan ekonomi untuk menebus biaya pembuatan kacamata, terlebih lagi ia kerap kali mengadakan cek kacamata gratis di berbagai tempat dan perusahaan-perusahaan yang bila dilihat lagi biaya untuk pemeriksaan mata tidak bisa dianggap murah.
Hal ini ia lakukan dilatarbelakangi karena masih banyaknya orang yang memiliki masalah dalam penglihatan namun tak memiliki uang untuk memeriksakannya atau membeli kacamata. Dirinya yakin bahwasanya apa yang ia lakukan akan berdampak baik bagi sesama dan juga dirinya. Tak ada rasa beban dalam dirinya dalam melakukan tindakan ini karena dirinya yakin dengan cara inilah ia dapat membantu orang lain yang kesulitan meski melalui cara yang sederhana.
Bu Endah kira-kira begitu sapaan hangat yang diberikan masyarakat kepada ibu dua anak itu. Beliau adalah sosok pekerja keras yang tulen dan hal itu dibuktikan dalam bisnis kacamata yang kini tengah ditekuninya itu. Lahir dari keluarga yang sederhana, ia tumbuh bersama dengan dua saudaranya. Hidup di keluarga sederhana menjadikan dia sosok yang ramah dan tak kenal menyerah hingga sekarang.
Semangat tangguh itulah yang ia bawa hingga sekarang dan semangat itu ia sebarkan ke orang-orang di sekitarnya. Memiliki latar pendidikan yang sederhana hanya beranjak dari lulusan D3 dalam bidang akuntansi. Bekalnya itu ia bawa dan terapkan dalam manajemen bisnis kacamatanya yang baru ia rintis. Meski dirinya tengah merintis usahanya itu yang bisa dibilang masih seumur jagung.
Kebaikan yang ia berikan kepada orang-orang dilatar belakangi karena keyakinan dirinya bahwa suatu saat apa yang ia lakukan sekarang akan berbalas di kemudian hari. Lewat apa yang ia lakukan, beliau juga belajar untuk menjadi perantara kasih Tuhan kepada orang-orang. Beliau juga belajar untuk mengasihi dengan setulus hati tanpa mengharapkan imbalan. Apa yang ia lakukan telah menjadi karunia tersendiri dari setidaknya 2 perusahaan dan 3 RT yang diselenggarakan pengecekan mata gratis. Setidaknya pelayanannya telah berjalan 2 tahun terakhir.
Yang menjadi kesulitan bagi beliau dalam melakukan kegiatan kasih seperti ini adalah modal. Kadang kali beliau harus rugi melihat potongan harga dan juga modal yang dikeluarkan tidaklah sedikit. Kerap kali juga dalam beberapa kesempatan niat baik beliau pernah ditolak di beberapa tempat. Sehingga tak jarang beliau merasa sedih dan kecewa atas apa yang ia alami itu. Namun hingga kini karya kasih beliau masih berlanjut hal itu tak lepas dari peran keluarganya yang selalu mendukung apa yang ia lakukan dan juga keyakinan akan kasih yang ia berikan.
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H