Lihat ke Halaman Asli

Nikolaus Anggal

Hidup adalah perjuangan

Membentuk Generasi Kreatif dan Inovatif

Diperbarui: 13 Agustus 2024   12:55

Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Pendidikan. Sumber ilustrasi: PEXELS/McElspeth

Pendidik menjadi kunci utama keberhasilan sumber daya manusia yang berkualitas di era dirupsi ini tidak hanya produktif tetapi juga memiliki kemampuan berpikir kritis, kemampuan berkomunikasi, kemampuan bekerja sama, kreatif dan inovatif serta  unggul dan religious. Sehubungan dengan itu, tidak terlepas dari upaya pemerintah untuk bersinergi mencerdaskan anak bangsa. Pada masa sekarang, pendidikan di Indonesia merujuk pada UUD 1945 Pasal 31 dan UU No 23 tahun 2003 tentang Sistem Pendidikan Nasional (Muhamad Yusuf,2013).

Pendidik Sebagai sumber utama peningkatan sumber daya manusia harus mampu menerapkan bebagai macam pendekatan dalam proses pendidikan untuk meningkatkan sumberdaya manusia secara kreatif dan inovatif. Salah satu pendekatan yang kreatif dan inovatif adalah pendekatan Scientific. Pendekatan saintifik dapat diterapkan oleh setiap guru dalam semua mata pelajaran untuk mencapai tujuan pembelajaran.  

Menurut Permendikbud Nomor 103 Tahun 2014, pendekatan saintifik dioperasionalisasikan dalam bentuk kegiatan pembelajaran yang di dalamnya memuat pengalaman belajar dalam bentuk kegiatan mengamati, menanya, mengumpulkan informasi (mencoba), menalar (mengasosiasi), dan mengomunikasikan.

Penerapan pendekatan scientific secara konseptual kelihatan mudah. Tetapi sesungguhnya  menurut penulis penerapan pendekatan Scientific perlu kemauan keras dan komitmen yang jelas dari guru dan siswa karena membutuhkan proses dan waktu yang banyak baik bagi guru maupun bagi siswa seminggu sebelum proses belajar mengajar di dalam kelas maupun di luar kelas.

Pertama, Pendidik harus membimbing siswa untuk mengadakan pengamatan berdasarkan materi pokok. Kedua, Pendidik membimbing siswa untuk menyusun daftar pertanyaan  kepada nara sumber berdasarkan materi pokok. Ketiga, Siswa mengadakan wawancara untuk mengumpulkan informasi dari nara sumber.  Keempat, siswa menalar dan mengkomunikasihkan melalui presentasi materi dan hasil temuan dalam bentuk power poin dan siswa lain menanggapi baik dalam bentuk pernyataan maupun dalam bentuk perntanyaan. Kelima, guru bertindak sebagai vasilitator mengadakan pengamatan terhadap keaktifan siswa maupun mengajukan pertanyaan pendalaman kepada kelompok yang presentasi. Keenam, Pendidik membuat kesimpulan dan peneguhan.  Ketuju, berdasarkan materi  inti dan hasil temuan di lapangan untuk tingkat Perguruan Tinggi Mahasiswa diberi tugas pengembangan materi  dan membuat Skripsi mini berdasarkan materi dan temuan di lapangan sebagai persyaratan untuk mengikuti Ujian Akhir Semester (UAS).

Kemampuan guru menerapkan Pendekatan saintifik dalam kegiatan pembelajaran bukan hanya mengembangkan kompetensi siswa untuk melakukan kegiatan observasi atau eksperimen saja, tetapi juga mengembangkan keterampilan berpikir kritis dan kreatif siswa dalam berinovasi atau berkarya dalam rangkah membentuk generasi kreatif dan inovasif di era disrupsi ini.




BERI NILAI

Bagaimana reaksi Anda tentang artikel ini?

BERI KOMENTAR

Kirim

Konten Terkait


Video Pilihan

Terpopuler

Nilai Tertinggi

Feature Article

Terbaru

Headline