Lihat ke Halaman Asli

Pengabdian Masyarakat di Masa Kuliah

Diperbarui: 28 Agustus 2016   12:18

Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Dokumentasi TSA IPB

  Sebagai mahasiswa di salah satu perguruan tinggi negeri, kehidupan kuliah sehari-hari lebih banyak dipenuhi oleh tugas kuliah dan laporan. Bagi mahasiswa yang menyukai kegiatan di luar bidang akademik, mereka akan mengikuti kegiatan-kegiatan yang disediakan oleh Unit Kegiatan Mahasiswa (UKM) di kampus masing-masing. Saya sendiri termasuk mahasiswa  yang tidak terlalu aktif dalam mengikuti kegiatan organisasi di kampus. Saya hanya mengikuti satu-dua organisasi saja, karena saya ingin tetap menjaga agar kuliah saya tidak terganggu. 

Saya menyadari bahwa kuliah tidaklah hanya kegiatan akademik saja, tapi saya juga harus mengembangkan diri dalam bidang non-akademik juga. Berkat IPK saya yang bisa stabil di atas rata-rata, pada tahun ketiga saya berhasil mendapatkan beasiswa dari Tanoto Foundation yang didirikan oleh Pak Sukanto Tanoto dan Ibu Tinah Bingei Tanoto. Setelah menerima beasiswa, saya tidak hanya mendapatkan pembiayaan untuk biaya kuliah dan uang saku, tetapi saya juga mendapatkan pelatihan-pelatihan yang dapat meningkatkan softskill seperti pelatihan berbicara di depan umum, teknik presentasi, peningkatan minat baca, dan kepustakaan, serta kegiatan sosial.

Dalam bidang sosial, ada kegiatan bina desa yang dilakukan oleh mahasiswa IPB penerima Tanoto Foundation kepada warga Desa Sukadamai di kabupaten Bogor. Kegiatan bina desa ini dilakukan untuk meningkatkan taraf pendidikan di pedesaan dan kesadaran masyarakat akan pentingnya pendidikan. Dengan adanya kegiatan bina desa ini diharapkan dapat meningkatkan taraf pendidikan masyarakat desa tersebut dan mengurangi kesenjangan pendidikan dengan daerah perkotaan yang lokasinya tidak terlalu jauh dari desa tersebut. 

Aktivitas yang dilakukan selama kegiatan bina desa yaitu mengajari pelajaran matematika dan bahasainggris kepada anak-anak SD dari kelas 1 sampai 6. Setelah selesai sesi pelajaran, anak-anak terkadang diajak mewarnai, menggambar bebas, bernyanyi lagu-lagu anak dan bermain alat musik angklung bersama. Anak-anak disana juga diajak mencintai lingkungan sekitar mereka dengan menanami lahan-lahan kosong dengan tanaman sayuran agar mereka bisa kembali memanfaatkan potensi pertanian di desa mereka. Sehingga mereka bisa memanfaatkan sektor pertanian sebagai sumber penghasilan mereka dan dapat membantu menekan angka pengangguran. 

Kegiatan-kegiatan yang diperoleh selama saya menerima beasiswa Tanoto ini sangat membantu pengembangan karakter para penerima beasiswa dan juga khususnya dari kegiatan sosial seperti bina desa yang dilakukan di Desa Sukadamai ini dapat menumbuhkan kesadaran kita untuk saling berbagi ilmu untuk membantu orang lain menjadi lebih sejahtera karena walaupun hal itu mungkin dianggap banyak orang sederhana tetapi bagi mereka yang membutuhkan, hal itu bisa menjadi sangat berguna bagi mereka. Akhir kata, saya selalu mengingatkan diri saya sendiri untuk berpegang pada pemikiran yang mewajibkan kita untuk bisa memberikan sesuatu nilai lebih kepada orang lain dari apa yang telah kita dapatkan.

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H




BERI NILAI

Bagaimana reaksi Anda tentang artikel ini?

BERI KOMENTAR

Kirim

Konten Terkait


Video Pilihan

Terpopuler

Nilai Tertinggi

Feature Article

Terbaru

Headline