Lihat ke Halaman Asli

Niko Kristian

Mahasiswa UIN Syarif Hidayatullah Jakarta

Tarekat dalam Tasawuf

Diperbarui: 2 Desember 2023   18:41

Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Ilmu Sosbud dan Agama. Sumber ilustrasi: PEXELS

  • Tarekat dalam Tasawuf

    Pendahuluan

    Dalam dunia Tasawuf, ada berbagai macam jalan spiritual yang ditempuh oleh kaum sufi untuk mencapai kedekatan dengan Tuhan. Salah satu jalan yang paling terkenal dan sering ditemui adalah tarekat. Tarekat adalah suatu bentuk komunitas atau kelompok spiritual yang memiliki metode khusus dalam mengembangkan diri secara spiritual. Dalam artikel ini, kita akan menjelajahi lebih dalam mengenai tarekat dalam Tasawuf dan bagaimana tarekat menjadi salah satu pilihan jalan spiritual yang menarik bagi banyak orang.

    I. Apa itu Tarekat?

    a. Definisi Tarekat
    Tarekat secara harfiah berarti "jalan" atau "cara". Dalam konteks Tasawuf, tarekat adalah suatu jalan spiritual yang diikuti oleh sekelompok individu yang memiliki tujuan yang sama dalam mencapai kedekatan dengan Allah. Tarekat sering kali dikaitkan dengan sufi atau orang-orang yang menganut ajaran Tasawuf.

    b. Sejarah Tarekat
    Tarekat memiliki sejarah yang panjang dan berkembang seiring waktu. Tarekat pertama kali muncul pada abad ke-8 Masehi di Timur Tengah dan Afrika Utara. Tarekat awalnya didirikan oleh tokoh-tokoh sufi yang ingin menyebarkan ajaran Tasawuf dan membantu orang-orang dalam mengembangkan diri secara spiritual. Sejak itu, tarekat telah berkembang menjadi banyak cabang dan memiliki pengikut di seluruh dunia.

    II. Jenis-Jenis Tarekat dalam Tasawuf

    a. Tarekat Qadiriyyah
    Tarekat Qadiriyyah didirikan oleh Abdul Qadir al-Jailani, seorang sufi terkenal dari Irak. Tarekat ini menekankan pentingnya zikir dan meditasi dalam mencapai kesatuan dengan Tuhan. Tarekat Qadiriyyah memiliki banyak pengikut di seluruh dunia dan terkenal dengan praktik-praktik spiritual yang intens.

    b. Tarekat Naqsyabandiyyah
    Tarekat Naqsyabandiyyah didirikan oleh Baha-ud-Din Naqshband, seorang sufi dari Asia Tengah. Tarekat ini menekankan pentingnya menjaga hati dan pikiran agar tetap fokus pada Tuhan. Praktik-praktik dalam tarekat ini sering melibatkan pengawasan terhadap pikiran dan perasaan agar selalu dalam keadaan yang baik.

    c. Tarekat Syadziliyyah
    Tarekat Syadziliyyah didirikan oleh Abul Hasan asy-Syadzili, seorang sufi dari Maroko. Tarekat ini menekankan pentingnya mencapai kesadaran diri dan menyucikan hati dari segala bentuk nafsu dan keinginan duniawi. Tarekat Syadziliyyah terkenal dengan praktik-praktik zikir dan meditasi yang intens.

    III. Metode dan Praktik dalam Tarekat

Halaman Selanjutnya


BERI NILAI

Bagaimana reaksi Anda tentang artikel ini?

BERI KOMENTAR

Kirim

Konten Terkait


Video Pilihan

Terpopuler

Nilai Tertinggi

Feature Article

Terbaru

Headline