Lihat ke Halaman Asli

Nikolaus Loy

Dosen HI UPN Veteran Yogyakarta

Angin Musim Tenggara

Diperbarui: 4 Januari 2022   14:28

Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Potret semak pantai: koleksi pribadi

Dalam angin musim tenggara

Juni mengerutu di daun-daun

Lalu melesatkan sebatang  jarum
Ngilu di jantung


Siapa itu dalam sebuah perahu
Menyelinap dalam mendung
Mengejar buih
Mengalir ke teluk
tempat semua rindu bergelung
dalam kabut pelabuhan membisu

Di mana engkau rambut ilalang
yang menulis harapan di genggaman
Bersiul bersama camar di dahan-dahan cemara
menuliskan nama pada ombak

yang berlomba membunuh rasa bosan

Dalam renang ikan-ikan

Cinta mesti dilepas ke samudera silam

Yang ditinggal cuma fresco abstrak

Mozaik besar bernama kehidupan


Angin musim tenggara berkelepak
Menampar tebing-tebing karang
Pasir pun  menitis
lirih
ringkih
kering
terbirit
pergi
sebaiknya tak kembali ke sini

Halaman Selanjutnya


BERI NILAI

Bagaimana reaksi Anda tentang artikel ini?

BERI KOMENTAR

Kirim

Konten Terkait


Video Pilihan

Terpopuler

Nilai Tertinggi

Feature Article

Terbaru

Headline