Salah satu tanda keimanan seorang Muslim adalah bergembira menyambut datangnya bulan suci Ramadhan. Ibarat menanti tamu agung, maka ia persiapkan segalanya dengan hati yang sangat bahagia dan antusias. Kebahagiaan ini dikarenakan banyaknya kemuliaan, keutamaan, dan berkah pada bulan Ramadhan. Beribadah semakin nikmat dan merasakan mudahnya bermunajat kepada Allah SWT karena sekecil apapun bentuk amalannya namun sangat besar pahalanya.
Rasa bahagia juga dirasakan oleh Fatayat NU dalam menyambut bulan suci Ramadhan tahun ini. Momen Ramadhan kali ini diisi dengan hal-hal positif dan bermanfaat oleh para anggota Fatayat NU, baik yang berada di Indonesia maupun di luar Negeri.
Beberapa contoh misalnya yang dilakukan oleh Fatayat NU Kota Bandung dengan menyelenggarakan Tarhib Ramadhan yang berarti Selamat Datang Ramadhan atau Welcome Ramadhan. Selain untuk menyambut buan Ramadhan, kegiatan ini juga sebagai ajang silaturahmi dan saling bermaaf-maaf an antar sesama agar dapat menjalankan puasa dan ibadah dengan baik, lancar, serta istiqomah.
Kegiatan positif lainnya juga dilaksanakan oleh Fatayat NU Lampung. Para anggota Fatayat NU Lampung menggelar kegiatan dialog kehidupan rumah tangga pada Sabtu, 27 Mei 2018 kemarin. Kegiatan ini merupakan bagian dari rangkaian Semarak Ramadhan 1439 H yang dilakukan oleh PW Fatayat NU Lampung. Tidak hanya melaksanakan dialog kehidupan rumah tangga, Fatayat NU Lampung juga menyempatkan untuk melakukan kegiatan di Pondok Pesantren dengan menyerahkan sumbangan bagi para santri.
Sebagaimana yang diyakini oleh setiap Muslim, berbagi, menyayangi, dan mencintai anak yatim adalah wujud rasa cinta kita kepada Nabi Muhammad SAW karena beliau mengajarkan kita semua untuk memuliakan anak-anak yatim.
Hal serupa juga diungkapkan oleh Ketua Umum Fatayat NU Anggia Ermarini. Ia mengungkapkan bahwa mencintai, menyayangi, serta saling menghormati antar sesama manusia adalah salah satu bagian dari bentuk cinta dan iman kepada Allah SWT dan Rasul.
"Bentuk cinta kita kepada Allah SWT dan Rasul adalah menyayangi serta saling menghormati antar sesama. Insya Allah di bulan suci Ramadhan akan diperbanyak pahala kita dan dibukakan pintu ampunan yang seluas-luasnya," jelasnya.
Selain disambut dengan bahagia oleh Fatayat NU dalam Negeri, Ramadhan juga disambut dengan antusias oleh paara anggota Fatayat NU yang sedang bekerja di luar Negeri. Adalah Fatayat NU di Hongkong yang tak kalah produktif dan kreatif dalam menyambut bulan Ramadhan.
Ramadhan kali ini, Fatayat NU Hongkong mencoba untuk melestarikan budaya Jawa yang sudah hampir punah dan tidak dikenal oleh anak-anak muda sekarang. Gawe Apem Megengan (Membuat Apem Megengan) yang dulu terkenal sebagai tradisi Jawa ketika menyambut Ramadhan, kini dilestarikan dan dibudayakan di Hongkong.
Para pekerja migran dari Indonesia yang tergabung dalam Fatayat NU antusias membuat apem khas Jawa untuk menyambut Ramadhan. Acara ini dimulai sejak pagi hari dengan serangkaian bancaan (kenduri) yang diisi bacaan tahlil dan doa-doa. Kegiatan ini pun terlihat begitu meriah karena diikuti oleh seluruh Fatayat NU di Hongkong dan partisipan lembaga amil zakat Nahdlatul Ulama (NU) Cabang Hongkong.
Di atas hanyalah contoh kecil saja karena masih banyak anggota Fatayat NU di daerah-daerah lain yang melaksanakan kegiatan positif di bulan Ramadhan. Begitu banyaknya pahala yang diberikan Allah SWT kepada kita di bulan Ramadhan, tentu sangat merugi jika kita sebagai manusia yang diberikan kecukupan tidak mau melakukan atau terlibat dalam kegiatan-kegiatan positif di bulan Ramadhan yang sebentar lagi usai dan belum tentu, kita akan bertemu di bulan Ramadhan selanjutnya.