Belum genap tiga bulan Jokowi memimpin Jakarta, banjir sudah menyambut di awal kepemimpinannya. Banjir memang suatu masalah yang kerap kali membuat resah warga Jakarta. Biasanya kalau Jakarta banjir aktifitas wargapun menjadi terganggu. Mulai dari macet, kendaraan menjadi mogok sampai kerugian materil karena rumah yang terendam banjir dan lumpur yang menyertainya.
Saya sendiri ingat ketika banjir 2007 lalu merendam hampir seluruh wilayah Jakarta termasuk rumah yang Saya tempati. Sungguh sangat merepotkan saat banjir tersebut datang. Mulai dari evakuasi barang-barang berharga ke rumah tetangga yang memiliki bangunan dua tingkat sampai Saya harus mengungsi dan terbakarnya rumah tetangga. Saya juga tidak bisa membayangkan jika banjir besar kembali melanda Jakarta, bisa jadi lebih besar lagi dari banjir 2007, semoga tidak.
Kini, Saya dan Warga Jakarta memiliki harapan besar kepada Jokowi untuk segera mengatasi banjir. Salah satunya mengoptimalkan Kanal Banjir Timur dan Kanal Banjir Barat sebagai pengendali banjir, normalisasi kali-kali yang melewati Jakarta, membenahi drainase dan tata kota yang semrawut. Harapan-harapan tersebut yang menjadikan Jokowi sebagai Gubernur Jakarta menggantikan Fauzi Bowo yang dinilai sebagian warga Jakarta belum mampu mengatasi permasalahan banjir di Jakarta. Semoga Jokowi dapat lebih gesit lagi karena diprediksikan Januari-Februari sebagai puncak musim hujan. Hal tersebut menandakan bahwa jika tidak ada suatu kebijakan yang cepat untuk meminimalisir banjir maka Jakarta bisa saja tenggelam lebih luas lagi dan kerugian yang diakibatkannya semakin besar pula. Semoga perkiraan siklus lima tahunan yang akan terjadi pada awal 2013 nanti tidak terjadi dan tidak ada lagi yang namanya banjir. Semangat Pak Jokowi!
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H