Lihat ke Halaman Asli

Ada Saatnya Dunia Akan Mempunyai Generasi Idiot

Diperbarui: 17 Juni 2015   15:19

Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Sosbud. Sumber ilustrasi: KOMPAS.com/Pesona Indonesia

Hal yang dipaparkan oleh Albert Einstein pada waktu itu  memprediksikan atau lebih tepatnya takut jika suatu saat nanti teknologi justru akan membuat generasi - generasi baru yang idiot.  Menurut Albert Einstein (1999) “ I fear the day that technology will surpass our human interaction. The world will have a generation of idiots “. Namun yang dimaksudkan oleh Albert Einstein ini bukanlah generasi idiot yang sesungguhnya, melainkan kurang mampunya penduduk didunia ini dalam memanfaatkan pemakaian teknologi yang semakin maju didunia saat ini.

Perkembangan teknologi yang semakin pesat sangat mempengaruhi dalam kehidupan. Munculnya alat-alat teknologi seperti gadget, tab, laptop dan masih banyak lagi berpengaruh juga dalam sistem pembelajaran maupun pergaulan sehari-hari.

Dampak negatif  yang terjadi akibat perkembangan teknologi tersebut antara lain, jika dalam lingkup pertemanan ataupun hubungan sosial adalah kurangnya kepedulian dalam kehidupan bermasyarakat.  Jika dalam lingkup lembaga pengajaran dan pembelajaran adalah kurangnya perhatian terhadap pelajaran yang diajarkan. Mereka lebih mengutamakan memainkan gadgetnya dari pada bertatap muka atau bekomunikasi secara langsung. Mereka cenderung bermalas-malasan karena terlalu asyik memainkan gadget baru yang mereka miliki. Sisi-sisi ke humanity an dan ke sosiolity an lama kelamaan akan terkikis dengan begitu saja.

Namun selain berdampak negatif, hadirnya teknologi yang semakin pesat ini ada sisi positifnya juga. Ketika kita jauh dengan kerabat, kita bisa menghubunginya melalui mesenger, BlackBerry Mesenger, whatsApp, Line, Facebook, Kakao Talk, Instagram dan masih banyak lagi. Kita juga dapat menyambung kembali tali silaturrahmi dengan teman lama, teman masa TK atau SD dahulu yang jauh dengan kita. Dan yang mungkin sedang  LDR (Long Distance Relationship) bisa merasa dekat dengan pasangannya melalui via-via tersebut. Terkadang juga menjadi ajang pencarian jodoh.

Sebenarnya semua dampak negatif dan positif tersebut itu dapat diatasi, yaitu dengan cara menyesuaikan semuanya sesesuai dengan situasi, kondisi dan kebutuhan. Kemudian diterapkan dengan sesuai porsinya. Menempatkan segala sesuatunya itu pada tempatnya.  Yakni biasa-biasa saja dalam pemakaiannya. Jangan berlebihan.

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H




BERI NILAI

Bagaimana reaksi Anda tentang artikel ini?

BERI KOMENTAR

Kirim

Konten Terkait


Video Pilihan

Terpopuler

Nilai Tertinggi

Feature Article

Terbaru

Headline