Lihat ke Halaman Asli

Golkar dan PPP Tidak Salah Memilih Capres, Apakah PDIP Akan Mengikutinya?

Diperbarui: 11 Oktober 2022   23:36

Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Sumber Gambar : Berita Satu; Antara Sulsel; Antarafoto

Enak dan murah adalah dua hal yang menjadi dasar diserbunya rumah makan oleh masyarakat di semua kalangan. Kalau hanya enak saja tapi harganya tidak dapat dijangkau kalangan bawah macam saya ini, ya berakhir cuma dilirik saja.

Apalagi kalau harga menu makanannya yang tinggi tidak sebanding dengan rasanya, lewat aja deh, dilirik aja enggak apalagi disinggahi. Jika membicarakan cita rasa dari menu rumah makan dengan harga yang dipasangnya itu, pasti akan berujung kembali pada selera masing-masing setiap orang. 

Kita tau, banyak menjumpai perbedaan antara kaum muda dan kaum yang sudah berumur, salah satunya tentang selera dari lidah mereka. Anak muda biasanya suka dengan makanan mentah, yang banyak ditemukan dari makanan olahan negara Jepang.

Tak heran, rumah makan Jepang dipenuhi dengan para muda-mudi yang memilih fresh food sebagai menu utamanya. Hal itu tidak dapat menyimpulkan setiap anak muda menggemari menu olahan negeri Sakura itu. Tak sedikit juga dari kalangan mereka justru lebih memilih makanan nusantara dari pada makanan mentah olahan Jepang atau makanan olahan barat.

Begitu pula dengan yang sudah berumur, kebanyakan dari mereka akan memilih makanan nusantara yang cocok dengan lidah mereka, katimbang fresh food yang digandrungi para muda-mudi negeri ini.

Selera orang memang berbeda-beda, bahkan tidak hanya urusan mengisi perut saja, selera orang akan bermain dalam memilih gaya berbusana atau menentukan suatu pilihan lain. Berbicara selera setiap orang, muncul tanya dibenakku tentang bagaimana selera rakyat Indonesia dalam menentukan pemimpin pada pilpres mendatang.

Satu nama yang saat ini memiliki peran besar dalam setiap survei yang keluar, dia adalah gubernur Jawa Tengah, Ganjar Pranowo. Pengalamannya berkecimpung di dunia politik tidak hanya bermula menjadi gubernur Jawa Tengah, sebelum itu dirinya menjabat menjadi dewan perwakilan rakyat selama 2 periode.

Tidak hanya menduduki jabatan gubernur selama satu periode saja, tapi dirinya dipercayai kembali oleh rakyat Jawa Tengah mengemban amanah pada periode kepemimpinannya yang kedua. Keberhasilannya dalam mengomandoi Jawa Tengah selama 2 periode, membuat banyak tokoh politik meliriknya.

Bahkan dalam partainya sendiri, sosok berambut putih itu dijadikan panutan juga teladan mereka, dalam mengemban amanah sebagai kader partai dan wakil rakyat. Disaat para loyalis PDIP menjadi pendukung Puan Maharani garis keras, sebagian besar dari mereka tidak segan lagi menunjukkan dukungannya untuk Ganjar dalam penyapresan nanti.

Namun mereka tidak menyuarakan dukungan itu, karena mereka menghormati sang ketua umum, Megawati Soekarnoputri, yang memegang penuh atas capres yang diusung partai mereka.

Halaman Selanjutnya


BERI NILAI

Bagaimana reaksi Anda tentang artikel ini?

BERI KOMENTAR

Kirim

Konten Terkait


Video Pilihan

Terpopuler

Nilai Tertinggi

Feature Article

Terbaru

Headline