Lihat ke Halaman Asli

nikmatul khoiroh

Kepala SMPN 2 Umbulsari, Kab. Jember

Lintrik (Istri untuk Suamiku)

Diperbarui: 7 Mei 2023   20:08

Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Intishar Publishing

LINTRIK (Istri Untuk Suamiku)

PART 1. (Pernikahan Kedua

"Ning, Ning lihat ini." Ririn dengan nafas tersengal-sengal menghampiriku. Aneh, sepagi ini dia sudah datang kerumahku. Tanpa permisi dia langsung nyelonong ke dapur. Dia menghampiriku yang masih santai memotong bawang merah. Kebetulan ini hari minggu, aku lebih santai menyiapkan sarapan. Tidak terburu waktu karena anak-anak juga libur sekolahnya.

"Ada apa? Kok sampai nafasmu seperti orang dikejar hantu. Ayo duduk dulu," dengan santai aku mengajaknya duduk dan memberikan air mineral padanya. Setelah itu aku matikan kompor. Biarlah aku tinggalkan bawang merah yang belum selesai aku kupas untuk menghormati tamu.

"Lihat ini, suamimu menikah lagi," cerita Ririn dengan wajah merah. Dia tampak marah melihat gambar di gawainya.

"Ohya, mana?" tanyaku santai.

"Ini lihat!" Ririn memberikan gawainya padaku. Aku melihat foto di postingan seorang wanita muda beranama Putri Melati. Dalam foto dan video itu tampak Mas War sedang melakukan ijab kabul. Dia mengenakan jas hitam, sementara disebelahnya ada wanita memakai kebaya putih. Ada juga foto mereka bertukar cincin pernikahan.

"Kamu gak marah Mas War menikah lagi?"

Aku menghela nafas panjang, tidak segera menanggapi pertanyaan Ririn. Sudah lama aku mengetahui hubungan Mas War dengan Putri, namun aku selalu menutupi. Seolah rumah tangga kami baik-baik saja. Kami tetap mesra. Aku menyimpannya rapat, tidak ingin anak-anak tahu. Aku juga menjaga perasaan ibuku, perasaan mertuaku. Biarlah sakit itu aku rasakan sendiri, biarlah luka ini aku sembuhkan sendiri. Ternyata Ririn dan Mas War tidak menghargai pengorbananku. Dia memposting acara pernikahnnya di media sosial.

"Kalau kamu jadi aku, gimana Rin?" aku balik bertanya padanya.

"Aku labrak dia, aku jambak rambutnya. Mas War juga aku bawakan parang," Ririn menjawab dengan penuh amarah. Tangannya dikepalkan.

Halaman Selanjutnya


BERI NILAI

Bagaimana reaksi Anda tentang artikel ini?

BERI KOMENTAR

Kirim

Konten Terkait


Video Pilihan

Terpopuler

Nilai Tertinggi

Feature Article

Terbaru

Headline