Lihat ke Halaman Asli

Nikmat Jujur

Hanya Selingan

Buruknya Kinerja BNP2TKI soal regulasi TKI-LN tujuan Taiwan.

Diperbarui: 25 Mei 2016   23:13

Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Media. Sumber ilustrasi: PIXABAY/Free-photos

Hari ini teman saya sebut saja (K) yang bekerja di PPTKIS (Perusahaan Penyalur Tenaga Kerja Indonesia Swasta) di wilayah Jakarta Barat tujuan Negara Taiwan. Sempat sedikit curhat terkait keresahannya dalam tugas dan kerja selama ini. Keresahan K menurutnya sudah sejak lama semenjak periode kepemimpinan Jokowi dan Kabinetnya.

K mengatakan dirinya cukup resah, kesal bercampur kecewa dengan kerja kabinet kerja di bawah pemerintahan Jokowi belakangan ini. Menurut K selama dirinya bekerja di PPTKIS baru kali ini pada periode kepemimpinan Jokowi semua urusan dan aturan terkesan amburaduk hingga dirinya seakan tak paham benar kerja Kabinet Jokowi dan perangkatnya dalam urusan penyaluran TKI-LN. Padahal menurut K  program TKI-LN termasuk penyumbang terbesar bagi pendapatan Negara selama ini.

Menurut K kalau dulu dirinya sebagai Staf Marketing tiap bulannya bisa memberangkatkan lebih 50 (lima puluh) orang TKI sekarang 20 (dua puluh) orang tiap bulannya, sudah Alhamdulillah. Lantas saya pun bertanya mengapa demikian? K pun menjawab sekarang sih banyak sekali aturan tak jelas yang dibuat BNP2TKI (Badan Nasional Penempatan dan Perlindungan Tenaga Kerja Indonesia), menurut K sebentar begini sebentar ada lagi yang baru, kayaknya ada saja aturan baru begini dan begitu. Kayaknya suka-suka saja sih pihak BNP2 keluarkan aturannya. Alasannya supaya begini dan begitu, tapi nyatanya begini dan begitu K di lapangan dalam kerja dibuat bulan-bulanan ketidak beresan diplintir aturan. Menurut K BNP2 sekarang ini ibarat anak kecil saya di rumah lagi main rumah-rumahan cuman bisanya buat mainan doank sih.

Memang setiap bulan menurut K pasti perusahaannya ada sih memberangkatkan TKI ke Taiwan. Seperti K mengatakan hari minggu kemarin (minggu ketiga Mei 2016) perusahaannya memberangkatkan 9 (Sembilan) orang  TKW, 8 (delapan) orang untuk PRT, 1 (satu) orang di Pabrik juga 3 (tiga) orang TKI laki-laki yang bekerja di sejumlah Pabrik di Taiwan. Bukannya apa tapi BNP2, kata "K" bikin aturan tapi tidak paham kami di lapangan (PPTKIS) seperti apa dan apa yang diharapkan. K mengatakan BNP2 jangan asal buat aturan dengan hanya sedikit tahu tanpa pernah tahu secara pasti kondisi di lapangan (K dan kesulitan dalam memproses penyaluran ke Taiwan).

K mengatakan dirinya sebagai staf Marketing di tempat kerjanya terbilang telah lama, tapi menurutnya  baru kali ini sejak pada Kabinet Kerja Jokowi, urusan pemberkasan TKI terkesan semakin berbelit dan terlambat, terhambat bahkan tersumbat entah mengapa. K tak paham kerja BNP2 saat ini seperti apa dan mau diarahkan kemana aturan ketenagakerjaan terkait TKI-LN di tanah air ini.

K sangat kesal sekali kepada kerja BNP2 mengingat menurut K dirinya sebagai staf marketing yang setiap saat harus berhubungan langsung dengan pihak Agency di Taiwan. Dirinya merasa bosan setiap harinya pasti ada saja ocehan pihak Agency Taiwan karena ketidak beresan urusan mereka di Indonesia, menurut K semua masalahlah penghambatan cuman dengan pihak BNP2, padahal menurut K dulu mereka jarang demikian. K mengatakan berurusan dengan orang luar negeri apalagi seperti orang Taiwan butuh sangat cepat kalau kerja cepat mereka suka ke kita, apalagi kitanya kerja cepat dan bagus beres tanpa masalah mereka jempolin kita kata K. Menurut K orang Taiwan itu sangat teliti dan jeli sekali untuk semua urusan sekecil maupun sebesar apapun karena menurut K mereka selalu mau semua urusan jangan sampai memunculkan masalah dan hambatan di kemudian hari.

K pun mengatakan konektivitas dan sinkronisasi sistem penyaluran antara Taiwan dan Indonesia sejak dulu sih Fine-fine saja. Tapi sejak pemerintahan baru ini entah mengapa, menurut K terkesan semakin buruk bukan semakin baik, memang K menyadari bisa jadi BNP2 lagi mencari model tepat tapi kok hingga saat ini model yang diterapkan bukan tepat tapi justru kurang tepat karena kurang efisien jika K berususan dengan pihak Agency di Taiwan. K Menandai hal tersebut, dengan sangat seringnya K di marahi pihak Agency Taiwan kata K. K mengatakan pihak Taiwan cenderung mengatakan pada dirinya “pemerintahan kalian kurang beres benar kerjanya K. Mulai dari urusan administrasi, pemberangkatan, sampai urusan keuangan sampai urusan lainnya. Kita orang di sini sulit dan terhambat jika mau memproses di sini. Kok bisanya K bermasalah terus di Taiwan, karena ada saja yang kurang tepat antara kebijakan kalian dengan kami di Taiwan”.

Urusan Administari kata K sangat sering jadi masalah. Aturan yang teramat rumit tapi masih amburaduk, karena menurut K BNP2 terkesan belum siap dengan pemberlakuan aturan barua tapi sedianya dipaksa perlakuannya maka susahlah K saat memproses kata K.

Menurut K contohnya urusan di SISKOTKLN di BNP2 banyak sekali terkendala dan nggak bagus. Menurut K mereka sudah sampai pada tingkat mengonlinekan berkas ke pihak Agency Taiwan untuk langsung diurus ke pihak tenaga kerja Taiwan sedangkan diperhatikan kembali yang bersangkutan ternyata urusan TKI/TKW yang siap diberangkat masih terkendala dengan tidak sejalannya sistem yang berlaku di Negara Taiwan akhirnya mereka harus menunggu hingga semua urusan beres dan sesuai baru bisa anak diberangkatkan. Padahal menurut K Job, kontrak kerja, juga Suhan dan lainnya dari Taiwan sudah diberikan pihak Taiwan dan segera diproses dan harus segera pula diberangkatkan jika tidak, maka menurut K akan habis masa pemberlakuan Suhan. Menurut K menurut info agency Taiwan urusan dengan orang Indonesia teramat ribet, sedangkan dengan Negara lain seperti Vietnam dan Philipina begitu mudah tak memakai proses ke KDEI (Kamar dagang ekonomi dan industry) segala menurut K menyambung penyampaian Agency Taiwan.  

Menurut  K hal-hal demikian yang terkadang membuat K saat berhubungan dengan pihak Taiwan sebagai  Negara penerima TKI-LN begitu terkendala dan sering diomelin, Membuat penilaian K terhadap kinerja pihak BNP2 akhir-akhir ini sangat jelek sekali tidak sama seperti pemerintahan  sebelumnya.  Hingga K pun mengatakan Pihak BNP2 sebenar paham nggak sih proses penyaluran TKI antar Negara sehingga buat aturan tapi terkesan nggak sinkron dan sejalan dengan kebijakan di Negara tujuan penyaluran sih buat saya sering nggak bisa bilang apa-apa cumannya bisa terima dan menelan saja?

Kekesalan K menurutnya  dikarenakan banyak urusan mereka terkait proses yang berbelit akibat terus mengalami perubahan di BNP2 tanpa ada kesesuian dengan kondisi real di lapangan. K mengatakan sering sekali dirinya diomelin pihak Agency Taiwan “kalian orang Indonesia sebenarnya pemerintahannya bisa kerja dan mengerti kerja nggak sih? Kok bisanya nggak beres dan nggak konsisten dengan aturan yang dibuatnya. Aturan dibuat tapi tak paham menjalankannya. kita saja untuk bekerjasama, harus paham urusan pemerintahan kalian, kok malah bisa-bisanya kalian dan pemerintahannya sendiri justru terkesan nggak paham dan konsisten dengan aturan dibuat. Bilang tuh pemerintahan kalian konsisten dikit dengan aturan jangan aneh kayak nggak prof, padahal kita punya hubungan kerjasama yang harus saling memahami konteks kerja dan aturan berlaku keduanya agar cenderung semua dapat berjalan lancer dan tak terkendala”demikian kata K mengulang omelan Agency Taiwan bagi dirinya. Menurut K dirinya sudah capek dan bosan dengarin kata orang Taiwan kepada dirinya terkait buruknya kinerja pemerintahan kita.

Halaman Selanjutnya


BERI NILAI

Bagaimana reaksi Anda tentang artikel ini?

BERI KOMENTAR

Kirim

Konten Terkait


Video Pilihan

Terpopuler

Nilai Tertinggi

Feature Article

Terbaru

Headline