Membaca tulisan kompasianer Daniel. H.T (INI) , bagaimana keberhasilan Ahok merubah wajah kota Jakarta secara perlahan. Jujur saja hati ini seakan senang, bangga, iri dan lain sebagainya, intinya bermacam perasaan bercampur sulit terungkap jujur pantas serta tepat pasti. Bisa begitu karena saya sih jujur bukan penduduk Jakarta hanya orang jelek rendahan dari Timur Indonesia Papua.
Sosok yang satu ini kalau terus dipuji rasanya tak wajar, toh sama saja sih dia dengan kita lainnya. Mungkin hanya ada satu kata terungkap di hati kecil ini : terima kasih Tuhan karena KAU boleh menghadiahi sosok Ahok bagi kami bangsa Indonesia. Sekalipun dulu sempat kami optimis/putus asa terkait masalah penanganan lingkungan dan lainnya di kota Jakarta. Tapi datangnya AHOK, Jakarta sebagai serambi Indonesia kini telah boleh perlahan pulih dan terangkat wajah. Sekali lagi terima kasih Tuhan buat segala pekerjaan tanganMU.
Siapa menyangka kalau Jakarta bisa sedikit mengalami perubahan tampilan lingkungan juga soal lainnya dalam waktu kurang dari 5 (lima) tahun. Memang sebelum Ahok berhasil membuktikan, warga Jakarta menjadi warga optimis terhadap masalah perbaikan lingkungan dan lainnya di Jakarta. Tapi hanya Ahok dengan sejuta komitmen pribadi dan kebangsaan terbukti mampu merubah optimisme warga Jakarta jadi kenyataan bagai SUPERMAN.
Sekalipun harus berhadapan dengan cercaan, makian, olok dan lain sebagainya ternyata Ahok adalah Ahok (Aku Harus Omong Kinerja). Jujur saja jauh sebelum Ahok menjadi Gubernur Jakarta semanjak dirinya berpasangan dengan Jokowi, mereka berdua telah saya prediksikan menjadi sosok kesohor dan elegan bangsa ketimbang sosok lainnya. Sosok Jokowi pun sebelum menjadi presiden saya jujur cukup berekspektasi tinggi untuk dirinya seperti terlihat pada beberapa tulisan saya. 1) (Capres 2014) “Amankan Perut Rakyat dan Amankan Mulut Rakyat” 2) Jokowi Bukan Dewa untuk Ditakuti;3) Jokowi Vs Hewan-hewan Peliharaan Istana;4) Antara Jokowi - Ahok dan Mega - Prabowo
Ahok sendiri saya cukup menyanjungi sosoknya dengan begitu tak ragu sedikit pun, entah mengapa. Tapi saat itu kata hati saya kayaknya memberontak terus berkata Ahok adalah sosok fenomenal. Sehingga saya pribadi saat itu sempat menulis ungkap sanjung dan dukungan saya. Dengan terus berpikir jika sosok pemimpin kayak Ahok ini menjadi pemimpin di Republik untuk jabatan apa saja yang sekira tepat untuk memperbaiki bangsa dari banyaknya mentalitas anak bangsa kepercayaan yang cenderung tak terpuji dalam menjalankan amanat bangsa. Adapun beberapa tulisan anusias saya seperti 1) Ahok : “Sosok Satu Dalam Sejuta untuk Komitmen”; 2) Harry - Ahok Ikon Bersinar Tionghoa Bursa Cawapres; 3) Seandainya Ahok Bisa pamit dari DKI; 4) Wajar Bila Ahok Kesal dan Marah.
Terkait keberhasilan Ahok memperbaiki Jakarta dari bencana lingkungan jujur saya awalnya termasuk pribadi yang optimis akan hal tersebut, tapi bukan berarti saat itu lantas tidak memperhitungkan sosok Ahok dan kemampuannya. Saat itu Ahok pun adalah sosok yang saya cukup percaya karena komitmen kebangsaannya. Alhasil terima kasih Tuhan, ternyata dia sebagai sosok yang kuandalkan ternyata benar harus dikata utusanMu Tuhan untuk misi memperbaiki Jakarta kota kebanggaan semua rakyat Indonesia. Bukti keraguan saya saat itu sempat saya tulis dalam tulisan optimis saya Sampah plastik vs Pasca Panen di kawasan DKI sekitar.Tapi kini telah Ahok misikan penyelesaiannya dengan begitu baik. Sekali lagi terima kasih Tuhan untuk kebaikanMu mengutus kehadiran Ahok memperbaiki Kota simbol kebanggaan bangsa karena kerusakan wajah Jakarta adalah gambaran kerusakan Republik.
Goresan Putera Timur Nusantara, Mei 2016
