Lihat ke Halaman Asli

Nikmal Kevin

Pelajar/Mahasiswa

KKN 27 UNS Adakan Pelatihan Ecoprint bagi Ibu-ibu Desa Kismoyoso

Diperbarui: 7 Maret 2023   22:20

Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Dokpri

Minggu (19/2), Mahasiswa KKN Kelompok 27 UNS bersama dengan PKK Desa Kismoyoso adakan pelatihan pembuatan ecoprint bagi ibu-ibu yang ada di Desa Kismoyoso. Kegiatan yang dihadiri oleh 24 peserta berjalan dengan kondusif di lokasi rumah Ibu Suginem yang merupakan anggota PKK Desa Kismoyoso. 

Mahasiswa KKN UNS, selaku inisiator kegiatan tersebut memberikan materi dan praktik pembuatan ecoprint dengan metode steam. Elmi Makrifah, selaku koordinator kegiatan, menjelaskan bahwasanya produk ecoprint yang diproduksi dengan bahan-bahan alami mengurangi penggunaan bahan tekstil yang berbahaya dan sulit terurai di alam. "Dengan menggunakan ecoprint juga menjaga alam agar lestari bagi anak cucu kelak", ujarnya.

Pembuatan ecoprint terdapat 2 metode yaitu 'pounding' dan 'steam' dengan karakteristik masing-masing. Pelatihan ecoprint yang diadakan oleh KKN kelompok 27 UNS menggunakan salah satu dari dua metode tersebut yakni metode steam. Ecoprint dengan metode steam menghasilkan produk yang tahan lama dan tidak mudah luntur. Metode ini sangat cocok dilakukan oleh ibu-ibu karena dapat diproduksi dalam jumlah besar dan cepat. Metode ini dapat meningkatkan nilai jual kain hingga 15 kali lipat bahkan lebih.

Dengan adanya pelatihan ini, mahasiswa berharap agar ibu-ibu dapat menunjang ekonomi keluarga dengan bekerja di rumah saja.

Ketua PKK Dukuh Tambas RT 04/07, Iin Dariyati, mengikuti kegiatan dengan senang dan antusias. "Seru Mbak (Mahasiswa), celup sana, celup sini, tempel-tempel daun, kukus jadi cantik kainnya", tutur Ketua RT yang sering dipanggil Bu Iin tersebut. "Mbak KKN yang menerangkan lucu dan kegiatan tidak berjalan dengan tegang, apalagi ada mas-mas Jepang", imbuhnya.

"Untuk hiburan dan kegiatan sehari-hari mbak, penjelasannya mudah ditangkap ibu-ibu dan mbah-mbah seperti saya. Bahan baku yang digunakan juga diterangkan dimana mencarinya. Dekat semua, mudah dijangkau, dan murah. Besok bisa buat UMKM", ucap Ibu Suginem warga yang rumahnya digunakan untuk kegiatan.

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H




BERI NILAI

Bagaimana reaksi Anda tentang artikel ini?

BERI KOMENTAR

Kirim

Konten Terkait


Video Pilihan

Terpopuler

Nilai Tertinggi

Feature Article

Terbaru

Headline