Lihat ke Halaman Asli

Nikmah Mahanani

Alur takdir berjalan seiring rotasi waktu. Daya juang diri diuji peluh berkucur beri pengalaman diri.Mencerdaskan diri bersosialisasi mengenali karakter pribadi untuk lebih mawas diri dapatkan ridho Illahi.

Filosofi Among Sang Penuntun

Diperbarui: 5 April 2022   16:58

Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

2.3.a.9. Koneksi Antarmateri – Coaching

Nikmah Mahanani, M.Pd

CGP Angkatan 4 SMA Negeri 1 Tulungagung

Wilayah Kabupaten Tulungagung

Fasilitator : Suyatno, M.Pd. M. Kom. 

Pendamping Praktik : Imatul Awaliyah, M.Pd 

Filosofi Among Kekuatan Sang Penuntun 

Ki Hadjar Dewantara dalam filosofinya menyampaikan  bahwa tujuan pendidikan adalah proses menuntun tumbuh  atau hidupnya kekuatan kodrat (potensi)  anak sehingga dapat memperbaiki lakunya sehingga mencapai keselamatan dan kebahagiaan sebagai manusia maupun anggota masyarakat. Peran Pendidik sebagai penuntun sangat penting dalam proses pendidikan.  

Peran pendidik sebagai pamong  dalam memberi tuntunan dan memberdayakan potensi yang ada agar murid tidak kehilangan arah dan menemukan kekuatan diri tanpa membahayakan diri.  Seorang pendidik memerlukan kompetensi dan ketrampilan agar proses menuntun sesuai dengan tujuan pendidikan. Salah satu ketrampilan yang bisa dikembangkan dalam diri sang penuntun adalah coaching. Proses coaching merupakan komunikasi pembelajaran antara guru dan murid, guru memberikan  ruang kebebasan murid dalam menemukan kekuatan diri .

Filosofi  Among yaitu Ing Ngarso Sung Tulodo, Ing Madyo Mangun Karsa, Tut Wuri  Handayani, menjadi penguat keterampilan komunikasi guru dan murid dengan menggunakan pendekatan coaching. Tut Wuri Handayani menjadi kekuatan dalam pendekatan proses coaching dengan memberdayakan  andayani/handayani) semua kekuatan diri pada murid.

Sudah sepatutnya sebagai seorang penuntun yang mengimplementasikan filosofi sistem Among dalam setiap proses menuntun dengan pendekatan coaching memerlukan penghayatan dan memaknai cara berpikir atau paradigma berpikir Ki Hajar Dewantara .

Halaman Selanjutnya


BERI NILAI

Bagaimana reaksi Anda tentang artikel ini?

BERI KOMENTAR

Kirim

Konten Terkait


Video Pilihan

Terpopuler

Nilai Tertinggi

Feature Article

Terbaru

Headline