2.3.a.9. Koneksi Antarmateri – Coaching
Nikmah Mahanani, M.Pd
CGP Angkatan 4 SMA Negeri 1 Tulungagung
Wilayah Kabupaten Tulungagung
Fasilitator : Suyatno, M.Pd. M. Kom.
Pendamping Praktik : Imatul Awaliyah, M.Pd
Filosofi Among Kekuatan Sang Penuntun
Ki Hadjar Dewantara dalam filosofinya menyampaikan bahwa tujuan pendidikan adalah proses menuntun tumbuh atau hidupnya kekuatan kodrat (potensi) anak sehingga dapat memperbaiki lakunya sehingga mencapai keselamatan dan kebahagiaan sebagai manusia maupun anggota masyarakat. Peran Pendidik sebagai penuntun sangat penting dalam proses pendidikan.
Peran pendidik sebagai pamong dalam memberi tuntunan dan memberdayakan potensi yang ada agar murid tidak kehilangan arah dan menemukan kekuatan diri tanpa membahayakan diri. Seorang pendidik memerlukan kompetensi dan ketrampilan agar proses menuntun sesuai dengan tujuan pendidikan. Salah satu ketrampilan yang bisa dikembangkan dalam diri sang penuntun adalah coaching. Proses coaching merupakan komunikasi pembelajaran antara guru dan murid, guru memberikan ruang kebebasan murid dalam menemukan kekuatan diri .
Filosofi Among yaitu Ing Ngarso Sung Tulodo, Ing Madyo Mangun Karsa, Tut Wuri Handayani, menjadi penguat keterampilan komunikasi guru dan murid dengan menggunakan pendekatan coaching. Tut Wuri Handayani menjadi kekuatan dalam pendekatan proses coaching dengan memberdayakan andayani/handayani) semua kekuatan diri pada murid.
Sudah sepatutnya sebagai seorang penuntun yang mengimplementasikan filosofi sistem Among dalam setiap proses menuntun dengan pendekatan coaching memerlukan penghayatan dan memaknai cara berpikir atau paradigma berpikir Ki Hajar Dewantara .